AS Tuntut Tanggung Jawab Rusia, Joe Biden Ajak Dunia Lawan Putin

26 Maret 2022, 17:46 WIB
Presiden AS Joe Biden mengajak dunia bersatu melawan Putin. /Reuters

KLIK BANGGAI - Joe Biden telah sampai di Polandia untuk membahas persoalan konflik Rusia di Ukraina bersama negara sekutunya.

Dalam pidatonya di Polandia, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa "Dunia Bebas" untuk menentang tindakan Rusia terhadap Ukraina.

Menurut laporan Gedung Putih, Joe Biden juga akan membahas terkait dukungan lanjutan terhadap rakyat Ukraina dalam pertemuan tersebut.

AS menuntut Rusia agar bertanggungjawab atas perang yang sudah dilakukan sejak 24 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Amerika Serikat Beri Sanksi Rusia dan Korea Utara Terkait Program Nuklir

"Biden akan menyampaikan upaya-upaya bersama para negara yang sudah merdeka, untuk mendukung rakyat Ukraina, menuntut tanggung jawab Rusia atas perang brutalnya, dan memperjuangkan masa depan yang didasari prinsip-prinsip demokrasi," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, Sabtu 26 Maret 2022.

Melansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul: 'Joe Biden Minta Dunia untuk Bersatu Lawan Vladimir Putih di Polandia', disampaikan bahwa;

Pidato itu akan disampaikan Joe Biden di Warsawa, Polandia, yang pernah berada di bawah pengaruh Soviet selama empat dekade.

Joe Biden juga menegaskan, akan ada persatuan di antara negara-negara ekonomi terbesar untuk menghentikan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir dari Reuters, setelah tiga hari menghadiri pertemuan dengan negara-negara sekutu di G7, Dewan Eropa dan NATO, serta mengunjungi pasukan AS di Polandia, Joe Biden direncanakan akan bertemu Presiden Polandia Andrzej Duda.

Baca Juga: Konsentrasi Ekspor Minyak Rusia Bakal Beralih ke Asia, Eropa dan Amerika Terancam Krisis Energi

Joe Biden dan Duda akan bertemu secara pribadi, dan diharapkan akan membahas terkait cara mempersenjatai Ukraina dengan jet-jet tempur dan jaminan keamanan lainnya.

Usai terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, Joe Biden berjanji untuk memulihkan demokrasi di negaranya dan menyatukan negara-negara demokrasi untuk melawan para autokrat, termasuk Putin dan Presiden China Xi Jinping.

Invasi Putin ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, yang disebut Rusia sebagai "operasi khusus", telah menguji janji Joe Biden sebelumnya, dan mengancam akan meresmikan Perang Dingin baru tiga dekade setelah Uni Soviet runtuh.

Polandia kini adalah bekas negara komunis terbesar yang menjadi anggota Uni Eropa (EU) dan NATO.

Ancaman-ancaman Rusia di perbatasan Polandia, telah menarik negara itu untuk lebih mendekat ke negara Barat.

Baca Juga: Serukan Sanksi ke Putin, AS Malah Diam-diam Tingkatkan Pembelian Minyak Rusia?

Terpilihnya Biden sempat membuat pemerintah Polandia yang dikuasai kaum nasionalis, sempat merasa canggung, meski telah menjalin hubungan baik dengan Presiden terdahulu AS yakni, Donald Trump.

Namun, Presiden Polandia Andrezj Duda, sepertinya berusaha melancarkan hubungan dengan pihak AS, saat situasi Rusia dan Ukraina semakin menegang.

AS, yang berusaha menghindari konflik langsung dengan Rusia, menolak tawaran mengejutkan dari Polandia untuk mentransfer jet tempur MiG-29 buatan Rusia ke pangkalan

AS di Jerman yang akan digunakan untuk mengisi kembali angkatan udara Ukraina.

Saat ini, Polandia diketahui ingin mempercepat pembelian rudal Patriot, jet tempur F 35, dan tank buatan AS untuk keamanannya sendiri, dan mencari jaminan atas komitmen NATO untuk membela anggotanya.

Baca Juga: Pengecualian Rusia pada Pertemuan G20 di Indonesia Bukanlah Sesuatu yang Fatal

"Di atas segalanya, kami menginginkan jaminan tak tergoyahkan yang diberikan Amerika Serikat dalam kerangka aliansi," kata kepala Biro Keamanan Nasional, Pawel Soloch.

Terutama jika terjadi penyerangan terhadap Polandia, AS harus membela negara.***(Dila Fitri Aulia/Pikiran Rakyat)

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler