Konsentrasi Ekspor Minyak Rusia Bakal Beralih ke Asia, Eropa dan Amerika Terancam Krisis Energi

- 26 Maret 2022, 05:30 WIB
Ilustrasi pipa kilang minyak mentah
Ilustrasi pipa kilang minyak mentah /REUTERS

KLIK BANGGAI - Dengan latar belakang Amerika Serikat yang memberlakukan larangan impor minyak Rusia, pengiriman ke negara-negara Uni Eropa (UE) dalam bahaya di masa mendatang.

Beberapa analis memperkirakan bahwa sekitar 3 juta barel per hari minyak Rusia dan produk minyak bumi akan dihapus dari pasar global, terhitung sekitar 3% dari produksi dunia.

Namun, ada kemungkinan lain: reorientasi pasokan skala besar. Menurut Izvestia, minyak Rusia bisa diekspor ke negara-negara Asia, sedangkan produsen Timur Tengah akan beralih ke pasar Eropa.

Baca Juga: HADAPI ERA METAVERSE: MPR Ajak Masyarakat Perkuat Benten Pancasila

Meski terkena embargo, ekspor minyak Rusia ke AS terus berlanjut bahkan meningkat. Misalnya, pada minggu 12-18 Maret, AS membeli 70.000 barel minyak Rusia per hari, 80% lebih banyak dari minggu sebelumnya.

Posisi lebih rumit di Uni Eropa, di mana negara-negara Eropa sejauh ini menghindari embargo impor bahan baku Rusia.

Presiden Institut Energi dan Keuangan Marcel Salikhov mencatat bahwa pasokan minyak akan diorientasikan kembali di bawah pembatasan yang ada.

"China dan India adalah kandidat yang jelas untuk peningkatan aliran. Dalam hal kualitas, minyak Rusia sangat cocok untuk kilang China, yang mampu menggantikan hingga 3 juta barel per hari dengan kualitas minyak mentah yang sebanding yang diimpor oleh China dari negara lain. Solusi ini, bagaimanapun, , akan memerlukan kesiapan China untuk terlibat dalam konflik yang diantisipasi dengan negara-negara Barat," kata ahli.

Baca Juga: Ini Syarat Shalat Tarawih di Masjid Istiqlal Saat Ramadhan

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: TASS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini