Miris! PMI Asal Aceh Diduga Disiksa Oleh Majikan di Malaysia Selama Delapan Tahun

- 31 Mei 2022, 21:07 WIB
Ilustrasi, Miris! PMI Asal Aceh Diduga Disiksa Oleh Majikan di Malaysia Selama Delapan Tahun
Ilustrasi, Miris! PMI Asal Aceh Diduga Disiksa Oleh Majikan di Malaysia Selama Delapan Tahun /Pixabay/sammisreachers/

KLIK BANGGAI - Salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Aceh Tamiang, yakni Lili Herawati diduga disiksa oleh majikan.

Diketahui, Lili Herawati yang berusia 24 tahun ini bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Malaysia.

Lili Herawati diduga disiksa oleh majikan selama delapan tahun bekerja di Malaysia itu.

Baca Juga: Plat Nomor Polisi Warna Putih Resmi Diberlakukan pada Pertengahan Juni 2022

"Hilang kontak dengan keluarga selama delapan tahun, karena disekap dan disiksa oleh majikannya," kata Anggota DPR Aceh sekaligus penghubung keluarga korban, Asrizal Asnawi, di Banda Aceh, Selasa, dikutip dari ANTARA.

Saat ini, kata Asrizal, perempuan asal Desa Blang Kandis, Kecamatan Babo, Kabupaten Aceh Tamiang itu sudah diamankan oleh masyarakat Aceh di Malaysia bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Maksimalkan Pencarian Eril, Walikota Bern Berikan Dukungan Optimal

"Lili kini telah diamankan di sebuah tempat oleh Tgk Haikal bersama KBRI di Kuala Lumpur Malaysia," ujarnya.

Asrizal mengatakan, peristiwa itu pertama sekali diketahui dirinya setelah ada informasi dari masyarakat Aceh di Malaysia yang meminta dia mencari keluarga korban.

"Alhamdulillah berhasil ditemukan, hingga akhirnya kami semua bisa bertemu dan berkomunikasi via video call WhatsApp," katanya.

Baca Juga: Polisi Sebut Kendaraan Yang Gunakan Plat Nomor Polisi Warna Putih Melanggar Aturan

Asrizal menerangkan, Lili berangkat ke Malaysia pada 2014 saat ia masih berusia 16 tahun bersama seorang agen TKW asal kabupaten setempat.

Kemudian, sampai di sana Lili dipekerjakan di sebuah rumah milik keluarga FZ dan MF, dengan upah yang dijanjikan sebesar 700 ringgit Malaysia per bulan.

Saat awal bekerja, kata Asrizal, Lili masih bisa berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia, namun tahun berikutnya hubungan mereka terputus lantaran korban disekap majikan.

Baca Juga: Tegas! Polda Jawa Barat Perintahkan Tembak Ditempat Begal yang Ganggu Keamanan

"Yang suka memukul majikan perempuan, terakhir gara-gara baju dipukul bagian kepala hingga mata lebam, telinga keduanya sakit dan pipi memar," ujar politikus asal Aceh Tamiang itu.

Asrizal menyampaikan, selaku penghubung dirinya segera memfasilitasi ibu korban ke Malaysia untuk bertemu anaknya itu, serta melakukan upaya pemulangan ke kampung halaman.

Baca Juga: Kabar Terbaru Eril, Walikota Bern Temui Ridwan Kamil

Sampai di sana, lanjut Asrizal, selain berupaya memulangkan Lili, dirinya bersama masyarakat Aceh dan KBRI juga akan memperjuangkan hak-hak korban selama delapan tahun bekerja, dan mengadvokasi terkait penyiksaan terhadap korban.

"Ini kami sedang mengurus paspor, insya allah minggu depan saya bersama ibunya sudah berangkat ke sana, kami upayakan semua yang terbaik," demikian Asrizal Asnawi. ***

Editor: Marhum


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah