Tunggakan Capai Rp38 Miliar, PLN Palu Ajak Pelanggan Bayar Listrik Tepat Waktu

25 Mei 2022, 13:35 WIB
Ilustrasi - Dua petugas teknis PLN terlihat sedang pembenahan meteran sambungan jaringan listrik ke rumah pelanggan rumah tangga. /ANTARA/HO/PLN/

KLIK BANGGAI – Untuk mencegah tunggakan pembayaran listrik semakin membengkak, PT PLN (Persero) meminta pelanggan di Wilayah kerja Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu, membayar tagihan listrik tepat waktu.

Mengingat tunggakan pelanggan PLN Wilayah kerja UP3 Palu Provinsi Sulawesi Tengah, tercatat hingga 23 Mei 2022 mencapai Rp38 Miliar.

Adapun tunggakan pelanggan PLN Wilayah UP3 Palu tersebut, mencakup Unit Kamonji, Palu, Tawaeli, Bungku, Kabupaten Morowali, Tambu, Donggala, Kabupaten Donggala, Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Tentena, Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi.

Baca Juga: Cegah Diabetes Dengan Lima Langkah Mudah, Simak Informasi Lengkapnya Disini!

"Komposisi pelanggan listrik yang masih menggunakan meteran pascabayar sekitar 40 ribu-an," kata Manager Transaksi Energi PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu Fuad Syafiruddin di Palu, dikutip dari ANTARA, Selasa, 24 Mei 2022.

Fuad menjelaskan, sejauh ini PLN memberikan keleluasaan bagi pelanggan menggunakan produk pascabayar maupun prabayar.

Ironisnya, pelanggan menggunakan meteran pascabayar sangat berpotensi menunggak berulang.

Baca Juga: Ini 7 Fakta Pencarian Dokter Faisal Spesialis Radiologi yang Hilang

"PLN memberi kesempatan pelanggan membayar tunggakan mulai tanggal 5 hingga 20 bulan berjalan. Dari masa tenggang masih ada pelanggan lewat dari masa tenggang, sehingga kami mengambil kebijakan terlambat bayar satu bulan, memutus jaringan listrik pelanggan dan seterusnya," tutur Fuad.

Diakui, keterlambatan pelunasan tunggakan listrik berpengaruh pada penundaan pendapatan Pemerintah Daerah (Pemda) sekitar Rp200-an juta dana bagi hasil sektor kelistrikan.

Tak hanya pelunasan tunggakan, PLN juga mengeluarkan kebijakan menertibkan pengguna daya meteran listrik 450 VA yang dinilai pemakaian tidak daya di atas rata-rata.

Baca Juga: Ternyata! Metode Akupuntur Bisa Bantu Tangani Migrain

Sesuai kebijakan Pemerintah Pusat, pengguna daya listrik 450 VA hanya di berikan kepada masyarakat kurang mampu dalam bentuk subsidi.

"Pengguna daya 450 VA namun maksimal pemakaian tidak sesuai, maka kami menyarankan bermigrasi ke daya 1.300 VA tanpa ada biaya. Kalau beralih ke daya 900 VA, pelanggan membayar administrasi pemasangan Rp450 ribu," ujar Fuad.

Sementara itu, Manager bidang jaringan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu Reky Paranoan mengemukakan, ketersediaan pasokan energi listrik di Palu dan sekitarnya sangat memadai, karena di tunjang dengan dua pembangkit besar di Sulawena Poso dan Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Mendag Lutfi Nyatakan Perdagangan Komoditas Dunia Perlu Ditata Ulang

Diketahui, posisi ketersediaan energi di daerah tersebut mengalami surplus 20 Mega Watt (MW).

"Beban puncak listrik di Kota Palu dan sekitarnya kurang lebih 150 MW dan kapasitas tersedia saat ini sekitar 170 MW," kata Reky.***

Editor: Karman

Tags

Terkini

Terpopuler