Ternyata! Metode Akupuntur Bisa Bantu Tangani Migrain

- 25 Mei 2022, 10:54 WIB
Ilustrasi seseorang mendapatkan penanganan akupuntur.
Ilustrasi seseorang mendapatkan penanganan akupuntur. /(Pexels)/

KLIK BANGGAI – Bagi yang punya keluhan migran yang tak bisa sembuh usai diberikan terapi obat-obatan, Dokter Spesialis Akupunktur Klinik dr. Newanda Mochtar, Sp.Ak punya solusinya, yakni dengan metode akupuntur.

"Metode akupunktur yang digunakan adalah akupunktur secara manual, dilakukan 2-3 kali seminggu dengan durasi 20-30 menit per sesi, total 12 kali. Setelah terapi, sambung Newanda, dokter akan melakukan evaluasi," ujar dia yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya itu melalui siaran pers, dikutip dari ANTARA, Rabu, 25 Mei 2022.

Menurut dia, akupunktur medis bekerja dengan merangsang sistem saraf dan memengaruhi berbagai neurotransmitter yang berperan terhadap serangan nyeri kepala, sehingga nyeri kepala berdenyut tidak terjadi. Terapi ini mampu membantu meredakan nyeri serta pengurangan kekambuhan migrain secara jangka panjang.

Baca Juga: Mendag Lutfi Nyatakan Perdagangan Komoditas Dunia Perlu Ditata Ulang

"Setelah terapi, akan terjadi pengurangan dalam hal jumlah hari serangan migrain, keparahan serangan migrain, serta lamanya serangan migrain," kata Newanda.

Migrain merupakan nyeri kepala primer yang banyak ditemukan baik di Eropa, Amerika, maupun Asia. Berdasarkan studi populasi Balitbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, migrain memiliki prevalensi sebesar 22,4 persen di Indonesia.

Kondisi ini merupakan nyeri kepala tipe kronis dengan gejala keluhan yang sama berulang-ulang, menyerang usia produktif, dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja hingga 80 persen, sehingga berpotensi untuk memengaruhi kualitas hidup dan kehidupan perekonomian, serta pendidikan secara global.

Baca Juga: Kabar Terbaru Tentang Dokter Faisal yang Hilang, IDI Tolitoli Buka Suara

Serangan nyeri kepala migrain bersifat spesifik, paroksismal atau mendadak, dan terkadang dibarengi adanya kilatan cahaya di depan mata. Menurut Newanda, migrain hanya dapat diobservasi oleh dokter yang memeriksa pasien baik sebelum maupun sesudah serangan.

Halaman:

Editor: Karman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x