Network
KLIK BANGGAI - Sudah menjadi rahasia umum bahwa sempat ada gejolak di internal Polri sekaitan dengan kasus kematian Brigadir J.
Setidaknya, dugaan itu terlihat dari adanya puluhan anggota Polri, termasuk perwira tinggi yang diperiksa, dimana beberapa diantaranya disinyalir telah melakukan pelanggaran kode etik dalam penanganan kasus ini.
Tidak sampai disitu saja. Ternyata ada gejolak lain yang terjadi ditingkat elit atau petinggi Polri sebelum mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo belum ditetapkan sebagai tersangka.
Seperti diketahui bahwa Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J hingga tewas.
Baca Juga: Beri Perlindungan Fisik, Keamanan Bharada E Dijaga Ketat, Ditempatkan Terpisah dengan Tersangka Lain
Ferdy Sambo juga dituding telah merekayasa pembunuhan Brigadir J yang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Adapun gejolak di jajaran pejabat tinggi Polri terkait dengan kabar adanya seorang jendral bintang tiga yang mendesak supaya Kapolri, Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo segera menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Kabar tersebut sebagaimana disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD ketika berbicara dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC baru-baru ini.
"Saya juga tahu itu ada bintang tiga yang datang (dan berkata); kalau bapak tidak mau segera tersangkakan laporan ini, besok pagi saya mundur. Karena saya sudah mau pensiun, tidak ada gunanya juga kalau saya dicemari tidak mampu mengungkap kasus ini, misalnya, yang begitu-begitu kan publik tidak tahu," kata Mahfud MD.
Artikel Rekomendasi