Amerika Serikat Beri Sanksi Rusia dan Korea Utara Terkait Program Nuklir

26 Maret 2022, 06:00 WIB
Kolase potret Presiden Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Kolase foto Kim Jong Un dan Vladimir Putin/Reuters

KLIK BANGGAI - Amerika Serikat (AS) kembali menjatuhkan sanksi. Kali bukan kepada Rusia, melainkan Korea Utara (Korut).

AS memberi sanksi Korut terkait program nulir yang ditujukan kepada dua perusahaan Rusia dan satu entitas Korea Utara karena mentransfer barang-barang sensitif untuk program peluru kendali Korut.

Pernyataan itu sebagaimana disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS pada Kamis, 24 Maret 2022 lalu.

Perusahaan Rusia yang disebut dikenai sanksi adalah Ardis Group of Companies LLC (Ardis Group) serta PFK Profpodshipnik LLC.

Baca Juga: Usai Uji Coba Rudal Antarbenua, Korut Akan Luncurkan Satelit Pengintai, Pantau Mobilitas Militer AS dan Sekutu

Sementara, entitas Korut yang disebut adalah Second Academy of Natural Science Foreign Affairs Bureau.

Deplu AS mengungkapkan bahwa warga negara Rusia bernama Igor Aleksandrovich Michurin dan warga negara Korea Utara Ri Sung Chol juga dikenai sanksi.

Sanksi diumumkan pada hari yang sama Korut mengatakan pihaknya menguji coba sebuah tipe baru rudal balistik antarbenua yang dahsyat.

"Tindakan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan yang kami jalankan demi menghalangi kemampuan DPRK untuk mengembangkan program rudalnya," kata juru bicara Deplu AS Ned Price melalui pernyataan seperti dikutip dari ANTARA.

Ia menyebut Korea Utara dengan nama resmi negara itu, DPRK (Democratic People's Republic of Korea).

Baca Juga: Pemer Rudal Balistik Antarbenua, Kim Jong-un: Agar Dunia Sadar Tentang Kekuatan Militer Korut

Selain itu, kata Price, sanksi itu "menyoroti peranan negatif yang dimainkan Rusia di panggung dunia sebagai pelaku proliferasi bagi program tersebut."

Amerika Serikat juga mengeluarkan sanksi terhadap Zhengzhou Nanbei Instrument Equipment Co Ltd.

Perusahaan China itu dianggap memasok Suriah dengan peralatan-peralatan di bawah kontrol Australia Group, yaitu kelompok negara yang mencegah kemungkinan penyebarluasan senjata kimia dan biologis.

Deplu AS mengatakan sanksi yang dijatuhkan pada perusahaan tersebut menggarisbawahi kelemahan Beijing dalam menerapkan kontrol ekspor serta catatan China menyangkut nonproliferasi (pelarangan penyebarluasan senjata).***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler