KLIK BANGGAI - Gerakan perlawanan, Hamas telah meminta masyarakat internasional untuk agar mengambil tindakan serius untuk mengakhiri kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap Palestina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin, 27 Juni 2022 bertepatan dengan ulang tahun ke-55 pendudukan al-Quds Timur, Hamas mengatakan bahwa Zionis tidak akan berhasil melenyapkan identitas Palestina di al-Quds.
“Kota Al-Quds adalah bagian integral dari tanah bersejarah Palestina,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan Hamas seperti dikutip dari Press TV.
Kelompok itu menambahkan, rezim Israel tidak memiliki kedaulatan atau legitimasi atas kota atau Masjid al-Aqsha di Al-Aqsha Timur yang kini diduduki oleh rezim.
Gerakan tersebut mendesak negara-negara Arab yang telah menormalkan hubungan dengan Israel untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Hamas mengharapkan negara-negara Arab mendukung hak rakyat Palestina atas pembebasan dan penentuan nasib sendiri.
Baca Juga: Rusia Bakal Putuskan Oksigen untuk Anggota Uni Eropa, Balasan Atas Blokade Kaliningrad
Diketahui, pada tahun 2020, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengumumkan normalisasi dengan Israel dalam perjanjian yang ditengahi oleh Presiden AS saat itu Donald Trump.
Maroko dan Sudan kemudian mengikuti gugatan itu, menandatangani kesepakatan serupa yang ditengahi AS dengan rezim Israel, yang membuat banyak orang Palestina kecewa.
Kesepakatan itu dikecam oleh para pemimpin dan rakyat Palestina sebagai pengkhianatan yang berani terhadap tujuan mereka.
Baca Juga: AS Keluarkan Kebijakan Baru untuk Melumpuhkan Ekonomi Rusia, Ini yang Dilakukan Pemerintahan Biden
Dalam pernyataannya pada hari Senin, Hamas mendesak masyarakat internasional agar mengambil tanggung jawab untuk mengakhiri kejahatan Israel di wilayah pendudukan, kebijakan pemukim-kolonialisme rezim, dan Yudaisasi al-Quds dan tempat-tempat sucinya.***
Artikel Rekomendasi