Walikota Makassar Mengaku Bingung, Kasus Covid-19 Nol Tapi Status PPKM Level 3

- 29 April 2022, 22:04 WIB
Ilustrasi, Walikota Makassar Mengaku Bingung, Kasus Covid-19 Nol Tapi Status PPKM Level 3
Ilustrasi, Walikota Makassar Mengaku Bingung, Kasus Covid-19 Nol Tapi Status PPKM Level 3 /Pixabay/geralt/

KLIK BANGGAI - Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto dibuat bingung oleh pemerintah pusat.

Betapa tidak, saat ini Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berada pada zona PPKM level 3 dengan jumlah pasien Covid-19 beberapa hari ini nol.

"Ya, kita juga bingung indikatornya. Selama beberapa hari ini kasus COVID-19 di Makassar itu nihil. BOR rumah sakit juga nol persen sementara zona PPKM kita di level 3," ujarnya di Makassar, Jumat, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Jokowi dan Presiden Ukraina Sempat Bahas Permintaan Bantuan Persenjataan Dari Indonesia

Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, penetapan PPKM Makassar Level 3 ini tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 23 tahun 2022.

Status PPKM Kota Makassar naik ke Level 3 setelah dua pekan sebelumnya masih berada pada level 2. 

Baca Juga: Ini Alasan Presiden Jokowi Mengundang Presiden Ukraina Meski Bukan Anggota G20

Kebijakan PPKM Level 3 di Kota Makassar ini berlaku sejak 26 April hingga 9 Mei 2022.

Dia menyatakan jika melihat indikator pasien dan tingkat hunian kamar rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) harusnya Makassar sudah bisa turun ke level 1.

Baca Juga: Siap-siap Jadi Jutawan Jika Punya Uang Kertas Rp75 Ribu Ini, Dihargai Rp40 Juta

Ia pun telah melayangkan protes ke pemerintah pusat, namun ada pertimbangan lain yang disebutnya mengganjal status penetapan level PPKM di Makassar tidak turun dan bahkan mengalami kenaikan.

"Setelah ada penjelasan pusat, katanya itu di capaian vaksinasi warga kita khususnya yang lansia belum sampai di angka 60 persen," ujarnya.

Baca Juga: Rudal Rusia Bikin PBB Terkejut, Hantam Kota Kyiv saat Sekjen Guterres Melakukan Kunjungan

Menurut dia, sedikit sulitnya meningkatkan capaian angka vaksinasi di kalangan orang lanjut usia karena memang pertimbangan untuk mendapatkan suntikan vaksin tidak terpenuhi.

Beberapa di antaranya yang seperti tekanan darah para lansia yang umumnya diperiksa dan akan divaksinasi berada di atas 180 ditambah dengan banyaknya komorbid.

Upaya-upaya pendampingan dari tenaga kesehatan kepada para lansia serta memberikannya obat penurun tekanan darah juga sudah dilakukan, namun hasilnya masih tetap sama.

Baca Juga: Rudal Rusia Bikin PBB Terkejut, Hantam Kota Kyiv saat Sekjen Guterres Melakukan Kunjungan

"Kami tidak mau ambil risiko yang lebih dengan memaksakan para lansia itu divaksinasi. Tenaga kesehatan kita sudah lakukan pendampingan dan memberikan obat, tetapi hasilnya sama saja tidak memenuhi syarat vaksin. Selain itu banyak yang punya komorbid," ucapnya.***

Editor: Marhum


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah