KLIK BANGGAI – Ternyata sebanyak 17.274 rumah tangga nelayan di Provinsi Sulawesi Tengah (Suteng) masih hidup dibawah garis kemiskinan.
Kondisi tersebut membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, baik ditingkat daerah maupun tingkat pusat, guna peningkatan taraf hidup nelayan di Sulteng.
Pasalnya, tidak menutup kemungkinan kondisi seperti itu juga terjadi di daerah lain, tidak menutup kemungkinan jumlah rumah tangga nelayan yang hidup miskin bisa lebih banyak.
Sesuai data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng, mencatat ada sebanyak 17.274 rumah tangga nelayan yang tersebar di sejumlah daerah masih hidup miskin.
"Banyak nelayan masih hidup miskin dan terpuruk, bukan cuma di Sulteng tapi kondisi yang serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Ini yang sama-sama harus kita pikirkan untuk dicarikan jalan keluarnya," kata Kepala DKP Sulteng Moh. Arief Latjuba di Kota Palu, dikutip dari ANTARA, Rabu, 6 April 2022.
Ia menjelaskan ada beberapa penyebab nelayan di Sulteng masih hidup miskin, baik karena persoalan klasik maupun persoalan terkini, antara lain sumber daya manusia yang rendah.
Baca Juga: Punya Kartu BPJS Ketenagakerjaan? Siap-siap Dana Rp1 Juta Masuk Rekening, Simak Disini
Kemudian, biaya operasional untuk melaut yang terus melonjak tinggi, cuaca buruk yang menghambat nelayan melaut, kemajuan teknologi di bidang kelautan utamanya untuk menangkap ikan yang belum bisa diikuti oleh para nelayan.
Artikel Rekomendasi