Network
KLIK BANGGAI - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM telah resmi mengakhiri penyidikan dan pemantauan kasus pembunuhan Brigadir J terhitung sejak Kamis, 1 September 2022.
Setelah memutuskan mengakhiri penyidikan kasus, Komnas HAM kemudian menyerahkan rekomendasi yang berisi tentang hasil kerja-kerja selama menangani peristiwa kematian Brigadir J.
Setidaknya, ada empat poin penting dalam rekomendasi Komnas HAM.
Sebelumnya, Ketua Komnas HAM RI, Ahmad Taufan Damanik secara resmi menyampaikan pihaknya telah mengakhiri penyidikan kasus tersebut.
"Saya ingin menyampaikan kepada publik bahwa tugas Komnas HAM dalam hal pemantauan dan penyelidikan kami akhiri," kata Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik di Jakarta, Kamis, 1 September 2022 seperti dikutip dari Antara.
Meskipun telah mengakhiri tugas penyelidikan dan pemantauan yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, lembaga tersebut masih memiliki tugas lain, yakni melakukan pengawasan dalam proses selanjutnya sampai dengan persidangan.
Selanjutnya, Komnas HAM menyampaikan empat pelanggaran HAM berdasarkan analisis laporan hasil rekomendasi penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J.
“Pertama, hak untuk hidup. Terdapat pelanggaran hak untuk hidup yang dijamin pada Pasal 9 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Faktanya memang terdapat pembunuhan Brigadir J yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri,” ujar Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara melansir dari PMJ News.
Artikel Rekomendasi