Hubungan AS dengan Negara Sekutu di Timur Tengah 'Retak', Perang Rusia vs Ukraina Jadi Penyebabnya

- 22 Maret 2022, 15:25 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, hubungan negaranya dengan sejumlah negara di Timur Tengah mulai retak gegara perang Rusia vs Ukraina.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, hubungan negaranya dengan sejumlah negara di Timur Tengah mulai retak gegara perang Rusia vs Ukraina. /Instagram/joebiden/

KLIK BANGGAI - Operasi khusus militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina berdampak pada hubungan Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah negara sekutunya.

Pemerintaha Presiden AS Joe Biden telah menyerukan persatuan global dalam melawan kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun terlepas dari upaya tersebut, konflik telah mengarah pada keretakan di beberapa aliansi Amerika Serikat. Dan yang paling menonjol di Timur Tengah, terutama dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.

Manifestasi terbaru dari keretakan yang tampak ini terjadi minggu lalu ketika UEA menjamu Presiden Suriah Bashar al-Assad meskipun ada peringatan berulang-ulang dari Washington terhadap normalisasi hubungan dengan pemerintah di Damaskus.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Menparekraf Sandiaga Uno Sampaikan Aturan Baru Terkait Ramadhan 2022

Itu adalah kunjungan pertama al-Assad ke negara Arab sejak perang Suriah pecah pada 2011, dan itu terjadi beberapa minggu setelah presiden Suriah menyatakan dukungan penuh untuk invasi Rusia ke Ukraina.

“Al-Assad datang ke UEA, tak lama setelah negara Teluk Arab memilih untuk abstain dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu, memberitahu kita bahwa UEA sangat serius untuk menegaskan otonomi mereka dari Amerika Serikat, ” kata Giorgio Cafiero, CEO Gulf State Analytics, konsultan risiko geopolitik yang berbasis di Washington, DC.

Penolakan Abu Dhabi bulan lalu dari proposal Dewan Keamanan PBB yang didukung AS di Ukraina diikuti oleh laporan media yang bersumber secara anonim yang menuduh bahwa para pemimpin Saudi dan Emirat menolak panggilan dari Presiden AS Joe Biden.

Mengutip dari Al-Jazeera pada 22 Maret 2022 disampaikan bahwa, pekan lalu Wall Street Journal melaporkan bahwa Arab Saudi sedang dalam pembicaraan dengan China untuk membuang dolar AS demi yuan untuk melakukan transaksi minyak dengan Beijing.

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah