Serbia Tak Berminat Gabung ke NATO, Pilih Netral Militer di Tengah Konflik Rusia vs Ukraina

- 14 Maret 2022, 05:56 WIB
Ilustrasi - Bendera dan simbol organisasi dunia, NATO.
Ilustrasi - Bendera dan simbol organisasi dunia, NATO. /Pixabay/

KLIK BANGGAI - Peta dukungan sejumlah negara di dunia kini terbagi untuk Rusia dan Ukraina setelah perang antara kedua negara 'serumpun' itu berkecamuk.

Namun berbeda dengan Serbia. Serbia akan memilik sikap tetap menjadi negara netral militer dan tidak akan bergabung dengan NATO.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua pada rapat umum Partai Progresif Serbia di Backa Palanka, Minggu, 13 Maret 2022.

"Seseorang berkata: "Jangan pernah mengatakan tidak, mungkin kita akan bergabung dengan NATO suatu hari nanti." Tapi saya katakan: kita tidak perlu bergabung dengan NATO. Saya pikir Serbia harus tetap netral secara militer, melindungi netralitas militernya dan mengembangkan pasukannya," katanya.

Baca Juga: Lepaskan Rudal ke Pakistan, India Mengaku Tak Sengaja, Teryata Ini Penyebabnya!

Vucic mencatat bahwa selama masa jabatannya sebagai presiden, tidak seperti saingannya dalam pemilihan presiden, dia tidak menghancurkan tentara Serbia, tetapi memperkuatnya.

“Kami memperkuat tentara kami untuk mempertahankan langit kami, tanah kami, diri kami sendiri dan tidak pernah bergantung pada siapa pun kecuali orang-orang kami. Ini adalah kebijakan kami,” tegasnya melansir dari TASS.

Pada awal 2000-an, pemimpin Serbia saat itu yang pro-Barat menyatakan bahwa persenjataan tentara sudah ketinggalan zaman dan tidak menjanjikan.

Sebagai bagian dari reformasi sistem pertahanan, diputuskan untuk menjual tempat pelatihan militer, barak dan fasilitas lainnya, dan mengirim kendaraan lapis baja untuk dilebur kembali.

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: TASS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah