Terbongkar! Begini Modus Sentul City Klaim Lahan yang Dihuni Rocky Gerung Kata Said Didu

- 18 September 2021, 09:28 WIB
Said Didu.
Said Didu. /Twitter/@msaid_didu

KLIK BANGGAI - Mantan sekretaris BUMN Said Didu membongkar modus PT. Sentul City Tbk mengklaim tanah garapan yang dihuni oleh pengamat politik Rocky Gerung.

Said Didu menuding, PT. Sentul City Tbk bekerja sama dengan aparat juga dengan Pemerintah Daerah agar di wilayah tersebut tidak ada jual beli tanah.

Setelah itu, kata Said Didu, maka turunlah pihaknya yang disuruh untuk membeli tanah garapan itu dengan menawarkan harga tinggi.

Baca Juga: Ada Mayat Ditemukan di Lamala Banggai, Kondisinya Mulai Membusuk, Warga Toili?

"Bagaimana bisa menguasai lahan seperti itu? Mereka (para mafia tanah) ini bekerja sama dengan aparat, kemudian pemerintah daerah agar di daerah tersebut tidak boleh ada jual beli (tanah)," kata Said Didu.

"Setelah itu, maka turunlah pembeli mereka, yang disuruh membeli tanah garapan itu dengan harga tinggi," sambung Said Didu.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 21 Hanya Untuk Pengangguran dan Korban PHK? Cek Cara Daftar Disini

Informasi ini dikutip Klik Banggai dari Kabar Besuki dengan judul artikel Said Didu Jelaskan Modus Sentul City Klaim Tanah yang Dihuni Rocky Gerung: Mereka Bekerja Sama dengan Aparat.

Jadi, menurut Said Didu, ada moratorium dalam garapan tanah tanah tersebut.

Menurutnya, moratorium jual beli tanah tersebut baru dapat dicabut setelah 80-90 persen lahan yang tersedia telah dibeli untuk dan atas kepentingan Sentul City.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap 4 Makanan yang Dapat Menguatkan Bakteri Baik dalam Tubuh

Caranya, Sentul City membeli tanah tersebut menggunakan tangan orang lain atau perantara, kemudian Sentul City mengganti biaya yang telah dikeluarkan orang tersebut (ditambah dengan komisi sesuai kesepakatan).

"Baru setelah sekitar 80-90 persen sudah dibeli oleh orangnya dia, baru dihubungi camat dan bupati untuk boleh jual beli. Anggaplah saya ini juru beli pengembang, setelah saya beli semua tanah itu maka pengembang membeli dari saya," ujarnya.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 21 Masih Dibuka, Lakukan 7 Langkah Ini Insentif Rp3,55 Juta Cair

Agar modusnya berjalan lancar, Sentul City menggunakan jurus teror dengan berbagai cara, termasuk dengan mengerahkan oknum anggota ormas tertentu atau preman bayarnya.

Sehingga, masyarakat yang telah lama menjadi penghuni di wilayah tersebut mau tidak mau terpaksa harus menjual tempat tinggalnya kepada Sentul City.

Baca Juga: Digugat 32 Warga Soal Polusi Udara, Anies Baswedan Malah Mengatakan Hal Ini

"Untuk menguasai seperti itu maka akan terjadi teror-teror yang masalahnya teror ini dilakukan oleh perkumpulan atau ormas-ormas tertentu dan dibayar juga oleh mereka. Sehingga masyarakat memilih daripada kita susah mending kita jual sajalah, harganya sudah bagus menurut standar saat itu," katanya.

Akan tetapi jika opsi tersebut tak diambil, Sentul City menggunakan 'pendekatan khusus' yakni dengan mengirimkan somasi sekaligus menekan penghuni untuk segera meninggalkan wilayah tersebut, seperti yang terjadi pada Rocky Gerung.

Baca Juga: Catatan Primbon Jawa: 7 Weton Ini Ditakdirkan Jadi Orang Kaya, Kamu Salah Satunya?

"Setelah berkumpul semua, maka mungkin ada tersisa kayak Rocky Gerung yang enggak mau. Ya udah nanti ada 'pendekatan khusus'. 'Pendekatan khusus' dengan berbagai cara, dengan harga tertentu atau dengan penekanan. Sepertinya yang saya baca ini, Rocky Gerung 'pendekatan khusus' dengan penekanan, karena publik harus paham bahwa jarak Sentul City dengan rumah Rocky Gerung itu pinggirnya lima kilometer," ujar dia.

Baca Juga: Bukannya Takut, Pria Ini Nekat Berenang dan Menari Bersama Buaya di Sungai

Said Didu juga menemukan kejanggalan terkait cara pengukuran yang dilakukan Sentul City, dalam hal ini jarak antara real estate yang telah dibangun dengan rumah Rocky Gerung sebagai dasar untuk melakukan penggusuran.

"Tapi lucunya, yang dimulai itu di kilometer 5,5 kira-kira, bukan dari bawah ke atas tapi dari atas dimulainya. Sangat lucu, masak mulai pembangunan dari situ padahal jalan naik sampai ke sana (rumah Rocky Gerung) itu lebarnya tiga meter," ucapnya.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Warga Sulteng Waspada Longsor Saat di Kawasan Pegunungan

Said Didu menilai cara tersebut hanyalah akal-akalan pihak Sentul City demi tetap menguasai tanah karena mengaku telah mengantongi klaim kepemilikan di wilayah tersebut.

"Jadi menurut saya, ini hanyalah cara untuk meneror Rocky Gerung karena logika bisnisnya harusnya dimulai dari pinggiran real estate yang sudah dimiliki oleh Sentul City, bukan mulai dari atas," tuturnya.***(Rizqi Arie Harnoko/Kabar Besuki)

Editor: Irwan B

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini