Penting untuk Perokok, Berikut 3 Fakta Tentang Nikotin, Bisa Buat Rileks dan Nyaman

- 7 Juni 2022, 19:49 WIB
Ilustrasi - Nikotin pada rokok.
Ilustrasi - Nikotin pada rokok. /Pixabay

KLIK BANGGAI - Mungkin belum banyak yang tahu fakta apa saja yang terdapat pada nikotin. Tentu saja kaitannya dengan tubuh seseorang.

Nikotin kerap dikait-kaitkan dengan perokok. Tidak sedikit yang beranggapan jika nikotin merupakan senyawa berbahaya untuk kesehatan manusia.

Lantas benarkah nikotin berbahaya untuk kesehatan seseorang. Simak penjelasan ahli Toksikologi Universitas Airlangga, Shoim Hidayat.

Baca Juga: Ingin Ngemil Tapi Takut Kolesterol Tinggi? Jangan Risau, Ini Dia 5 Camilan Sehat, Bisa Dibuat di Rumah

Melansir dari Antara, berikut tiga fakta tentang nikotin;

1. Nikotin memiliki dampak pada tubuh

Nikotin merupakan senyawa kimia yang secara alami terdapat dalam berbagai tumbuhan, seperti kentang, tomat, dan terung. Namun, tembakau menjadi salah satu tanaman yang paling dikenal sebagai sumber yang paling kaya nikotin.

Sama halnya dengan kafein, nikotin bersifat stimulan ringan dan adiktif, sehingga dapat menimbulkan efek ketergantungan.

Kendati sering dituduh sebagai senyawa berbahaya, jika dikonsumsi dalam dosis rendah, nikotin dapat menimbulkan rasa nyaman, rileks, bahkan bisa membantu penggunanya untuk menjadi lebih fokus.

Baca Juga: Dahulukan dengan 'Makanan Hidup' Sebelum Makan Berat Baik untuk Kesehatan, Begini Penjelasan dr Zaidul Akbar

2. Nikotin tidak bersifat karsinogenik

Nikotin merupakan salah satu senyawa yang secara alami terkandung dalam tembakau yang merupakan salah satu bahan baku rokok. Sekali lagi, nikotin dapat menyebabkan ketergantungan, namun tidak tergolong penyebab penyakit terkait merokok.

Senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya (harmful and potentially harmful chemicals atau HPHC) yang berisiko terhadap kesehatan baru terbentuk saat rokok dibakar. Pembakaran inilah yang menghasilkan asap yang mengandung senyawa-senyawa kimia tersebut.

Senyawa-senyawa HPHC tersebut bersifat toksik yang berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya pada perokok, termasuk dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker yang memicu penyakit jantung. Senyawa HPHC tersebut antara lain asetaldehid, akrolein, benzene, karbon monoksida, formaldehid, dan nitrosamine specific tobacco. Namun, nikotin bukan merupakan salah satu di antaranya.

Baca Juga: Jangan Ajak Suami Bicara saat Berhubungan, Mengapa? Ternyata Begini Alasannya Kata dr Aisyah Dahlan

“WHO merekomendasikan ada sembilan jenis senyawa kimia yang diperkirakan berpotensi menimbulkan penyakit pada perokok dan perlu untuk mendapat kajian lebih lanjut,” terang Shoim.

3. Nikotin vs TAR

Pada saat merokok, perokok melakukan proses pembakaran tembakau dengan suhu lebih dari 600 derajat Celsius untuk bisa menikmati nikotin yang terdapat pada rokok.

Proses pembakaran di suhu tinggi tersebut rokok menghasilkan asap yang didalamnya juga terdapat TAR. Asap dan TAR tersebut ikut terhirup sampai masuk ke dalam paru-paru.

Asap rokok tersusun oleh senyawa-senyawa kimia dalam bentuk partikulat dan gas. TAR adalah total partikulat minus air dan nikotin. Di dalam TAR terdapat senyawa HPHC, khususnya senyawa karsinogen dan senyawa-senyawa yang memengaruhi jantung.

Baca Juga: Melangkah Sebanyak Ini Setiap Hari Bisa Turunkan Berat Badan, Baik untuk Kesehatan Jantung dan Cegah Diabetes

Berbeda dengan nikotin yang secara alami terdapat pada tembakau, TAR adalah senyawa kimia dan partikel padat (solid carbon) yang hanya dihasilkan saat rokok dibakar. TAR merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat karsinogenik atau dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.

“Jadi yang perlu dipahami bahwa senyawa kimia yang berbahaya dan berpotensi berbagai penyakit berbahaya itu TAR, bukan nikotin. Informasi ini harus sampai ke telinga masyarakat secara luas, terutama perokok dewasa,” tutup Shoim.***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini