Baca Juga: Habib Rizieq Bakal Menghirup Udara Bebas 2023, Tapi Wajib Lakukan Hal Ini Dulu Selama Setahun
Setelah pengunduran diri pemimpin oposisi Sajith Premadasa, tiga kandidat tersisa untuk memperebutkan jabatan tertinggi di negara Asia Selatan berpenduduk 22 juta jiwa itu, yang kini mengalami krisis politik dan ekonomi terburuk sejak merdeka pada 1948.
Tetapi hanya mantan Menteri Pendidikan Alahapperuma, yang didukung oleh oposisi dan beberapa anggota partai yang berkuasa di Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP), yang dipandang sebagai penantang nyata. Dia akhirnya mengamankan 82 suara.
Wickremesinghe akan menghadapi tugas berat sebagai presiden. Ekonomi negara itu runtuh dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan kekurangan bahan bakar, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Menipisnya cadangan devisa memaksa pihak berwenang di Kolombo untuk melakukan pembicaraan bailout dengan IMF.
Krisis ini disalahkan pada pandemi Covid-19, yang memotong pendapatan turis untuk pulau itu, dan larangan pupuk kimia oleh Rajapaksa, yang merupakan pukulan besar bagi pertanian.***
Artikel Rekomendasi