Setelah Palestina dan Iran, Israel Kini Bersitegang dengan Lebanon, Gerakan Hizbullah Siap Lakukan Perlawanan

- 7 Juni 2022, 04:26 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sheikh Naim Qassem
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sheikh Naim Qassem /Sumber: Pars Today/

Namun, Lebanon kemudian mengatakan peta itu didasarkan pada perhitungan yang salah. dan menuntut 1.430 kilometer persegi (552 mil persegi) lebih jauh ke selatan, termasuk bagian dari Karish.

Baca Juga: Dubes RI Ungkap Kabar Terbaru Pencarian Eril, Senin 6 Juni 2022, Sudah Ditemukan?

Libanon berjuang dari dua perang Israel pada tahun 2000 dan 2006. Pada kedua kesempatan, kontribusi medan pertempuran oleh Hizbullah terbukti merupakan aset yang sangat diperlukan, memaksa militer Israel mundur.

Diketahui juga, bahwa seorang pejabat senior gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan, pihaknya siap mengambil tindakan jika pemerintah menegaskan bahwa Israel melanggar hak maritim negara.

Pernyataan itu disampaikan setelah sebuah kapal pengeboran gas tiba di perairan Mediterania yang disengketakan untuk melakukan eksplorasi hidrokarbon untuk Israel.

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem mengatakan pada Senin, bahwa Hizbullah siap untuk mengambil tindakan, termasuk dengan kekerasan terhadap operasi gas Israel di perairan yang disengketakan setelah Beirut mengadopsi kebijakan lebih jelas.

“Ketika negara Lebanon mengatakan bahwa Israel menyerang perairan dan minyak kami, maka kami siap untuk melakukan bagian kami dalam hal tekanan, pencegahan dan penggunaan cara yang tepat, termasuk kekuatan,” kata Qassem.***

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Press TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini