Sama Halnya Hamas, China Juga Desak Masyarakat Internasional Bertindak Tegas Sudahi Kejahatan Israel

28 Juni 2022, 18:07 WIB
Ilustrasi - Harapan warga Palestina bebas dari cengkraman kejahatan rezim Israel. /Tangkapan layar/Pixabay/hosny_salah

KLIK BANGGAI - Perwakilan tetap China untuk PBB, Zhang Jun pada Senin, 27 Juni 2022, mendesak masyarakat internasional supaya mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah di Palestina dengan berkacara pada perkembangan situasi di negara itu.

Sikap China atas konflik di Palestina sama seperti seruan gerakan Perlawanan Palestina, Hamas yang juga meminta dukungan dunia untuk menghentikan kejahatan Israel.

Zhang Jun mengatakan saat berbicara pada pengarahan Dewan Keamanan tentang situasi di Timur Tengah, bahwa perluasan pemukiman Israel yang berkelanjutan telah merambah tanah dan sumber daya alam Palestina. Bahkan merusak hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Baca Juga: Hamas Minta Bantuan Dunia Hentikan Kejahatan Israel, Sejumlah Negara Arab Justru Akur dengan Rezim Zionis

"Kami mendesak Israel untuk menghentikan penghinaannya terhadap Resolusi 2334, menghentikan semua kegiatan pemukiman, dan berhenti lebih jauh lagi merongrong fondasi solusi dua negara," tegas Zhang.

Utusan itu juga mengecam eskalasi kekerasan oleh pasukan dan pemukim Israel yang telah mengakibatkan beberapa korban Palestina, yang kebanyakan anak-anak dalam beberapa bulan terakhir.

Kata Zhang, masalah Palestina adalah ujian lakmus terhadap keadilan dan keadilan internasional.

"Yang dibutuhkan untuk saat ini adalah tindakan mendesak dan tegas, untuk mencegah kereta situasi Palestina-Israel benar-benar keluar jalur," katanya.

Baca Juga: G7 Kecam Kejahatan Perang Rusia, Dituding Membunuh 18 Warga Ukraina Atas Serangan di Pusat Perbelanjaan

Dia menegaskan kembali dukungan negaranya untuk perdamaian, keadilan, hati nurani manusia, dan keadilan.

"Kami akan dengan tegas mendukung tujuan adil rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah, dan akan terus melakukan upaya tak henti-hentinya untuk mencapai perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi di Timur Tengah," tegas Zhang mengutip dari Press TV.

Diketahui, Israel menduduki Tepi Barat dan al-Quds Timur selama Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Israel kemudian mencaplok al-Quds Timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Palestina menginginkan penyelesaian konflik dengan Tel Aviv berdasarkan apa yang disebut solusi dua negara di sepanjang perbatasan pra-1967.

Baca Juga: Rusia Bakal Putuskan Oksigen untuk Anggota Uni Eropa, Balasan Atas Blokade Kaliningrad

Namun, para pejabat Israel bersikeras mempertahankan pendudukan wilayah Palestina.

Putaran terakhir pembicaraan Israel-Palestina gagal pada tahun 2014. Di antara poin-poin utama dalam negosiasi tersebut adalah kegiatan pembangunan pemukiman Israel yang berkelanjutan di tanah yang diduduki.***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Press TV

Tags

Terkini

Terpopuler