Diplomat Rusia Bantah Isu Dapat Gunakan Senjata Nuklir Selama Operasi Militer Khusus di Ukraina

7 Mei 2022, 23:02 WIB
Ilustrasi, Rusia Bantah Isu Dapat Gunakan Senjata Nuklir Selama Operasi Militer Khusus di Ukraina /Tangkapan layar Instagram/@infiniteposters//

KLIK BANGGAI - Wakil Direktur Departemen Informasi dan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia Alexei Zaitsev angkat bicara terkait isu miring yang berkembang terkait penggunaan senjata nuklir.

Pasalnya, beredar isu bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir selama operasi militer khusus di Ukraina.

Diplomat Rusia tersebut membantah isu tersebut dan menyebut spekulasi itu sebagai "kebohongan yang disengaja."

Rusia dengan tegas menganut prinsip bahwa tidak ada pemenang dalam perang nuklir, dan nuklir tidak boleh diluncurkan.

Baca Juga: Pasokan Militer Barat Disebut Memperpanjang Konflik Rusia - Ukraina, Pembicaraan Damai Dalam Stagnasi

Baca Juga: Satu Anak Perempuan Dilaporkan Meninggal Dunia Diduga Karena Hepatitis Akut

Sebelumnya, Zaitsev menyebutkan bahwa negara-negara Barat dinilai hanya akan memperpanjang konflik Rusia - Ukraina.

Pasalnya, meski negara-negara Barat menyerukan pengertian dini konflik di Ukraina, namun pasokan militer dsri Barat hanya akan memperpanjang konflik.

Baca Juga: Korsel Dipimpin Rezim Baru, Jika Salah Perhitungan Korut Bisa Lepas Rudal Berkekuatan Nuklir?

Hal ini disampaikan Alexei Zaitsev, Wakil Direktur Departemen Informasi dan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam sebuah konferensi pers, pada Jumat 6 Mei 2022, dikutip dari ANTARA.

Pengiriman senjata ke Ukraina meningkat dan Amerika Serikat (AS) telah mengirim berbagai produk militer senilai 3,8 miliar dolar AS (Rp38,98 triliun).

Baca Juga: RILIS BESOK! Bocoran Kode Redeem ML 8 Mei 2022: Ada Skin Hero, Fragment, Magic Duts hingga Diamond Gratis

Pasokan militer dari negara-negara Barat akan memperpanjang konflik, menyebabkan kehancuran baru infrastruktur sipil, dan menelan lebih banyak nyawa warga sipil, katanya.

Dengan latar belakang ini, pembicaraan damai Rusia-Ukraina dalam keadaan stagnasi, tutur Zaitsev. *** 

Editor: Marhum

Tags

Terkini

Terpopuler