Network
KLIK BANGGAI - Pada suatu pertemuan majelis taklim, dr Aisyah Dahlan mengungkapkan fakta tentang otak seorang pria atau suami saat berhubungan dengan istri.
Mungkin banyak wanita, terutama para istri yang belum mengetahui seperti apakah sebenarnya otak suami ketika berhubungan.
Salah satu tanda tentang seperti apa otak pria dapat dikenali ketika suami tidak berbicara sepata katapun saat berhubungan.
Lantas mengapakah pria enggan bercerita saat berhubungan?
Baca Juga: Teruntuk Para Istri, Begini Cara Efektif Puaskan Suami Kata dr Aisyah Dahlan, Cukup dengan Sentuhan?
Ternyata jawabannya menurut dr Aisyah Dahlan, karena corpus callosum pada otak pria tipis. Tak heran jika pria hanya dapat mengerjakan satu hal dalam satu waktu.
Tipisnya otak tengah pria membuatnya hanya bisa melakukan satu hal saja dalam satu waktu. Berbanding terbalik dengan wanita yang masih bisa memikirkan hal lain sekalipun sedang berhubungan dengan suami.
"Apa dipikirin, ya lagi diajak hubungan sama suami, kita mikir, ya Allah tu cucian belum diambil. Atau sebelum subuh kah, serangan fajar kadang-kadang suami melakukan, kita sambil mikir loh, ya Allah tu anak-anak belum dibangunin sholat subuh, gitu," kata dr Aisyah Dahlan.
Hal itu juga yang menjadikan laki-laki berpoligami. Sebab saat berhubungan pria hanya akan memikirkan wanita yang ada di hadapannya.
Saat berada pada istri pertama, maka si pria tidak akan memikirkan yang kedua atau ketiga, begitu seterusnya.
Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Hukum Suami Keluarkan Cairan di Luar Rahim Istri, Halal atau Haram?
"Kalau kita mah lain bu, udah hubungan intim, ngingat anak, ngingat cucian, ngingat mau arisan besok pagi, itu bisa begitu, kenapa? Karena corpus callosum kita tebal, paham ya?," jelasnya.
Karakter otak seperti itu juga membuat pria bahkan tak mampu berucap meski sekedar kata 'i love you' ke istri saat berhubungan.
Maka bagi para istri yang ingin berbincang-bincang sambil berhubungan, dr Aisyah menyarankan agar dilakukan sebelum dimulainya hubungan.
Jika berbincang-bincang dirasakan penting, maka mulailah sebagai pemanasan sebelum berhubungan.
Jangan sampai selama bercinta pria berhenti bicara, seorang wanita justru berprasangka mungkin pasangannya sudah tidak tertarik dengannya, maka jelas persepsi itu salah.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Bangkitkan Sahwat dengan Tontonan Sebelum Berhubungan, Halal atau Haram?
Secara ilmiah, jelas dr Aisyah, memang waktu di awal-awal ada istilannya 'for play'. Pada tahap itu wanita senang banget suaminya ngobrol sekalipun pria hanya mampu 7.000 kata sehari.
"Dia cuma memuji sedikit saja, Dia cuma bilang kamu tambah cantik, tapi setelah itu kemudian Dia hubungan intim sudah nggak bisa bicara lagi, jangan tuntut untuk bicara. Ayah tadi Kamu ngomong apa? Ini udah hubungan intim. Kita kalau nggak belajar kita mikir oh Dia sudah tidak tertarik lagi sama Saya, tidak bu. Kasih kesempatan, kapan suami sudah hubungan intim dan kita ajak bicara macam-macam, tentang banjirlah, ya Allah," ungkapnya.
"Itu berhenti langsung bu, dan maaf penisnya langsung nggak jadi tegang lagi, layu gitu. Orang lagi hubungan intim ya ayah tetangga sebelah banjir, yah ngapain ngomong gitu. Udah nggak usah cerita gitu," sambungnya.
Dan harus diketahui bahwa saat itu (hubungan intim) sedang konsentrasi dengan hanya ada satu orang saja di pikirannya, yakni wanita yang dihadapannya.
"Meskipun 'maaf' ada laki-laki (suami) dia sedang selingkuh juga atau ada pelakor, pada saat dia hubungan intim yang dia lihat di depannya hanya orang wanita yang disitu," tutur dr Aisyah.
Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Hukum Istri Puaskan Suami dengan Mulut, Halal atau Haram? Begini Pandangan Islam
"Banyak ibu-ibu 'Kamu mikir siapa sih? Kamu mikir siapa?' Nggak! Kita (istri) yang mikir macam-macam, fokus ya bu. Makanya itu tadi di Islam dibolehkan poligami, kenapa? Otaknya memang Allah buat sedemikian rupa sehingga nggak usah cemburu istri yang satu dengan yang lain," tuturnya lagi sebagaimana dikutip Klik Banggai dari kanal YouTube Minta Rela.***
Artikel Rekomendasi