Survei SMRC: Pemilih Jokowi Alihkan Dukungan ke Prabowo, Ganjar Masih Unggul, Bagaimana Posisi Anies?

4 Juni 2022, 16:31 WIB
Menhan Prabowo Subianto. /ANTARA

KLIK BANGGAI - Tren survei terhadap sejumlah figur bakal calon (balon) presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang masih dinamis.

Namun menurut survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih selalu unggul ketimbang lainnya.

Namun menariknya, survei kali ini menunjukan bahwa pemilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres sebelumnya mulai mengalihkan dukungan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Sedangkan posisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih cenderug statis. Artinya, persaingan ketat saat ini terjadi antara Ganjar dan Prabowo.

Baca Juga: Dipojokan Barat, Putin Justru Siap Bantu Eropa dan Dunia Penuhi Kebutuhan di Tengah Krisis Pangan

"Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen," kata Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022.

Prabowo dan Ganjar memang kerap berada di posisi teratas dalam berbagai jajak pendapat lembaga survei terkait Pilpres 2024.

Namun belakangan, SMRC mencatat pemilih Jokowi-Ma'ruf banyak yang memutuskan beralih mendukung Prabowo.

Saiful menjelaskan dalam survei-survei yang dilakukan SMRC selama setahun terakhir, masyarakat yang memilih Jokowi di Pilpres 2019, trennya cenderung memilih Ganjar, meskipun banyak juga yang bergeser ke Prabowo dan Anies Baswedan.

Pada medio Mei 2021 hingga Maret 2022 yaitu selama empat kali survei, Ganjar merebut suara paling banyak dari pemilih Jokowi.

Baca Juga: China Bereaksi Keras, AS Bangun Kerja Sama Ekonomi dan Militer dengan Taiwan

Pergerakannya dari 32,8 persen pada Mei 2021, sempat melonjak 40,6 persen pada Desember 2021, dan terakhir turun jadi 36,9 persen pada Maret 2022.

Sementara, Prabowo meraih 24,6 persen pada Mei 2021, turun 22,4 pada Desember 2021, dan naik lagi menjadi 26,3 persen pada Maret 2022. Dan, Anies Baswedan sendiri meraih 23,8 pada Mei 2021, dan 20,8 persen pada Maret 2022.

Menurut Saiful Mujani, peta dukungan pemilih Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 penting bagi siapa pun yang akan berkompetisi pada Pemilu 2024.

Perilaku pemilih Jokowi-Ma'ruf tidak bisa hanya didasarkan keputusan partai. Aspek-aspek dari partai politik lain, kata dia, juga perlu dihitung mengingat jumlah suara PDI Perjuangan hanya sekitar 20 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf memperoleh 55 persen suara pada Pemilu 2019.

"Kekuatan PDIP kan sekitar 20 persen lebih dari total pemilih nasional. Untuk meraih 50 persen plus, butuh dukungan partai lain. Dan pemilih Jokowi di 2019 kan bukan hanya dari PDIP. Ada dari Nasdem, Golkar, dan lain-lain," kata dia.

Baca Juga: Gawat! BPK Temukan Indikasi Bansos Tidak Tepat Sasaran, Mensos Risma Beri Penjelasan

Menurut dia, soal pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar, itu sebagai sesuatu yang wajar. Walaupun, kata dia, Ganjar belum dikenal luas.

"Tapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di Jawa Tengah. Ganjar sekarang Gubernur Jawa Tengah,” ucapnya.

Kemudian, kata dia, Prabowo yang mendapatkan limpahan suara lebih banyak dari Anies karena hubungan kedua tokoh dengan Jokowi.

“Meskipun tadinya lawan pada Pilpres (2019), Prabowo belakangan bergabung di kabinet Jokowi," ucapnya.

Anies, menurut dia, yang sebelumnya berada di kubu Jokowi, sempat diberhentikan oleh Jokowi dari posisi menteri, kemudian belakangan berlawanan dengan Jokowi.

Baca Juga: Tak Disangka Ini yang Dilakukan Mbah Mijan Tengah Malam Untuk Eril

"Maju jadi gubernur didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi. Jadi publik menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik," katanya seperti dikutip dari ANTARA.***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler