Waspada! Orang Dewasa Dibawah 50 Tahun Banyak Terkena Kanker, Ternyata Karena Faktor Ini

- 10 September 2022, 08:58 WIB
Ilustrasi, Waspada! Orang Dewasa Dibawah 50 Tahun Banyak Terkena Kanker, Ternyata Karena Faktor Ini
Ilustrasi, Waspada! Orang Dewasa Dibawah 50 Tahun Banyak Terkena Kanker, Ternyata Karena Faktor Ini /Pexels /Thirdman

KLIK BANGGAI - Kabar mengejutkan datang dari dunia medis bahwa orang dewasa dibawah 50 tahun banyak terkena kanker.

Beberapa jenis kanker yang ditemukan pada kelompok ini adalah kanker payudara, kanker kolon, kanker pankreas, kanker ginjal, dan kanker hati.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Brigham and Women's Hospital, peningkatan kasus kanker pada kelompok usia yang lebih muda ini mulai terjadi pada sekitar 1990.

Baca Juga: Awas! Ada Pinjol Ilegal Pasang Logo OJK, DPR: 'Jangan Tunggu Laporan'

Seperti dilansir dari PMJ News melalui laman EurasiaReview, Jumat 9 September 2022, bila dibandingkan generasi sebelumnya, generasi yang lebih muda tampak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kanker sebelum usia 50 tahun.

"Sebagai contoh, orang-orang yang lahir di 1960 memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kanker sebelum berusia 50 tahun dibandingkan orang-orang yang lahir di 1950," ungkap ilmuwan dari Departemen Patologi di Brigham and Women's Hospital, Shuji Ogino MD PhD, s.

Baca Juga: Bripka RR Akhirnya Buka-bukaan, Ajudan Sambo Beberkan 10 Kesaksian Soal Dugaan Pelecehan PC oleh Brigadir J

Informasi ini didapatkan setelah tim peneliti menganalisis data global terkait kejadian 14 jenis kanker. 

Keempatbelas jenis kanker yang dianalisis merupakan kanker yang kasusnya mengalami peningkatan pada kelompok usia di bawah 50 tahun pada periode 2000-2012.

Tim peneliti menyadari bahwa peningkatan kasus kanker ini turut dipengaruhi oleh kemajuan dan cakupan tes skrining serta deteksi dini kanker yang lebih luas, sehingga ada lebih banyak kasus kanker yang bisa ditemukan.

Baca Juga: PC dan FS Sudah Diperiksa Pakai Pendeteksi Kebohongan, Bagaimana Hasilnya? Begini Penjelasan Polri

Akan tetapi, tim peneliti mengatakan kemajuan tersebut bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan angka kasus kanker di usia yang lebih muda mengalami peningkatan.

Setelah melakukan ulasan yang lebih mendalam, tim peneliti menemukan beberapa faktor lain yang mungkin mendorong peningkatan kasus kanker pada kelompok usia di bawah 50 tahun. 

Faktor-faktor tersebut adalah pola makan dan gaya hidup kebarat-baratan.

Baca Juga: Hoaks! Vokalis The Rolling Stones Mick Jagger Meninggal Dunia

Tim peneliti juga menemukan beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko kanker pada usia yang lebih muda. 

Faktor-faktor tersebut antara lain konsumsi alkohol, kurang tidur, merokok, obesitas, dan makanan ultra proses.

Terkait faktor kurang tidur, tim peneliti menemukan bahwa durasi tidur pada orang dewasa saat ini tak jauh berbeda dengan beberapa puluh tahun lalu.

Baca Juga: HOAX! Putri Candrawathi Bunuh Diri  

Akan tetapi, durasi tidur anak-anak saat ini jauh lebih singkat dibandingkan berpuluh-puluh tahun lalu.

Di sisi lain, makanan ultra proses, minuman bergula, obesitas, diabetes tipe 2, gaya hidup tidak aktif, dan konsumsi alkohol saat ini mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun 1950-an.

Menurut peneliti, kebiasaan-kebiasaan ini turut memicu perubahan mikrobioma usus yang kemudian meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Ferdy Sambo Diperiksa Pakai Alat Lie Detector, Apakah Akurat?

"Dari 14 jenis kanker yang mengalami peningkatan dan kami pelajari, delapan di antaranya berkaitan dengan sistem pencernaan. Makanan yang kita santap merupakan makanan bagi mikroorganisme di usus kita," ungkap ketua tim peneliti, Tomotaka Ugai MD PhD.

Ugai menyebut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Reviews Clinical Oncology ini masih memiliki beberapa keterbatasan. 

Sebagian dari keterbatasan itu adalah minimnya data dari negara-negara berpendapatan rendah dan sedang.

Baca Juga: Lagi, Satu Perwira Polisi Diduga Terlibat Pembunuhan Brigadir J, Ini Sosoknya

Dia juga menilai perlu adanya studi jangka panjang yang memantau kondisi partisipan sejak usia kanak-kanak hingga dewasa.

"Tanpa studi-studi seperti ini, sulit untuk mengetahui apa yang pasien kanker lakukan beberapa puluh tahun lalu atau ketika mereka masih kecil," tukas Ugai.***

Editor: Marhum


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah