KLIK BANGGAI - Orang dengan gaji yang rendah ternyata tidak hanya mendapatkan masalah ekonomi saja.
Namun, orang-orang dengan gaji yang rendah ternyata juga bisa mengalami gangguan otak, lebih tepatnya penurunan memori.
Pasalnya, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa orang dengan gaji yang rendah bisa mengalami hal tersebut.
Baca Juga: Bareskrim Polri Periksa Putri Candrawathi Pakai Lie Detector, Ini Hasilnya
Hal itu akan terjadi jika orang-orang itu dengan terus menerus bekerja dengan gaji atau upah yang rendah.
Dikutip dari Pikiran Rakyat dengan judul Waspada! Studi Terbaru Ungkap Orang dengan Gaji Rendah Berpotensi Alami Penurunan Memori Lebih Cepat, dijelaskan;
Sederhananya, ketika seseorang memiliki gaji yang rendah, otak mereka akan lebih cepat menua daripada seseorang yang berpenghasilan baik.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Columbia. Hasil studi ini dipresentasikan dalam konferensi Alzheimer's Association 2022 Addressing Health Disparities paa 2 Agustus 2022 lalu.
Para peneliti mencatat bahwa penelitian sebelumnya telah menemukan adanya hubungan antara gaji rendah dengan gejala depresi, obesitas, dan hipertensi.
Semua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penuaan kognitif yang cepat.
Dari hasil studi tersebut ditemukan bukti adanya hubungan antara gaji yang rendah dengan penurunan fungsi kognitif di kemudian hari.
“Penelitian kami menunjukkan bukti baru bahwa gaji rendah terus-menerus selama tahun-tahun penghasilan puncak, berkaitan dengan penurunan memori yang cepat di kemudian hari,” kata Katrina Kezios, seorang peneliti postdoctoral, dikutip dari laman resmi Columbia University Mailman School of Public Health.
Menggunakan laporan dari National Health and Retirement Study (HRS) pada orang dewasa antara tahun 1992 dan 2016, tim riset memeriksa data pada 2.879 orang yang lahir antara tahun 1936 dan 1941.
Tim riset memisahkan riwayat pendapatan setiap peserta ke dalam kategori tertentu.
Kelompok-kelompok itu termasuk orang-orang yang tidak pernah bekerja dengan upah rendah, mereka yang sebentar-sebentar mendapatkan upah rendah, dan mereka yang terus-menerus bekerja dengan upah rendah antara tahun 1992 dan 2004.
Kemudian, para peneliti memeriksa hubungan antara gaji rendah dengan penurunan memori selama 12 tahun ke depan, antara 2004 dan 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berpenghasilan rendah, mereka yang bergaji rendah berkelanjutan mengalami penurunan memori yang jauh lebih cepat pada saat memasuki masa tua.
Seseorang yang memiliki gaji rendah, berdasarkan penelitian, mengalami kira-kira satu tahun tambahan penuaan kognitif selama periode sepuluh tahun.
Adina Zeki Al Hazzouri, asisten profesor epidemiologi di Columbia Mailman School and the Butler Columbia Aging Center mengatakan kebijakan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial pekerja mungkin akan sangat bermanfaat bagi kesehatan kognitif.*** (Fanny Ummu Rayhan/Pikiran Rakyat)
Artikel Rekomendasi