Dia menegaskan kembali dukungan negaranya untuk perdamaian, keadilan, hati nurani manusia, dan keadilan.
"Kami akan dengan tegas mendukung tujuan adil rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah, dan akan terus melakukan upaya tak henti-hentinya untuk mencapai perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi di Timur Tengah," tegas Zhang mengutip dari Press TV.
Diketahui, Israel menduduki Tepi Barat dan al-Quds Timur selama Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Israel kemudian mencaplok al-Quds Timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Palestina menginginkan penyelesaian konflik dengan Tel Aviv berdasarkan apa yang disebut solusi dua negara di sepanjang perbatasan pra-1967.
Baca Juga: Rusia Bakal Putuskan Oksigen untuk Anggota Uni Eropa, Balasan Atas Blokade Kaliningrad
Namun, para pejabat Israel bersikeras mempertahankan pendudukan wilayah Palestina.
Putaran terakhir pembicaraan Israel-Palestina gagal pada tahun 2014. Di antara poin-poin utama dalam negosiasi tersebut adalah kegiatan pembangunan pemukiman Israel yang berkelanjutan di tanah yang diduduki.***
Artikel Rekomendasi