Konflik Rusia vs Ukraina Akan Semakin Memanas, Jika AS Kirim Roket Jarak Jauh ke Kyiv

- 28 Mei 2022, 20:03 WIB
Ilustrasi - Peluncur roket TOS-1A yang digunakan untuk melepaskan bom vakum milik Rusia.
Ilustrasi - Peluncur roket TOS-1A yang digunakan untuk melepaskan bom vakum milik Rusia. /Twitter /@UAWeapons

KLIK BANGGAI - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) pada Jumat memperingatkan, bahwa konflik di Ukraina akan sangat meningkat jika AS memberi Kyiv sistem roket peluncuran ganda jarak jauh

Pernyataan diplomat Rusia itu setelah sebelumnya media AS melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyetujui pengiriman sistem peluncur roket jarak jauh untuk Ukraina.

Ketika dimintai komentar atas klaim tersebut, Antonov mengatakan bahwa tuduhan tersebut harus diverifikasi terlebih dahulu. Sementara sejauh ini, belum ada pengumuman resmi yang dibuat oleh pejabat AS.

Duta Besar menyatakan harapan bahwa akal sehat akan menang, dan Washington tidak akan mengambil langkah provokatif seperti itu.

Baca Juga: Usai Bantu Korea Utara, Rusia dan China Minta AS Tingkatkan Dialog ke Pyongyang Ketimbang Beri Sanksi

Dia dan rekan-rekannya dari Kementerian Luar Negeri Rusia telah berulang kali memperingatkan kepemimpinan AS bahwa pemompaan senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Ukraina sangat meningkatkan risiko eskalasi konflik.

Kata Antonov, jika laporan media itu benar dan pemerintahan Biden bermaksud untuk mengirim sistem M270 MLRS dan M142 HIMARS ke Kyiv, militer Ukraina akan memiliki kemampuan untuk menyerang kota-kota Rusia. Ancaman itu jelas tidak dapat diterima untuk Moskow.

Dengan memasok lebih banyak senjata ke Ukraina, Antonov menyatakan, AS akan merusak prospek perdamaian di negara Eropa Timur itu.

Dia mencatat bahwa Washington menjadi semakin terlibat dalam konflik, dan dapat memiliki konsekuensi yang tidak dapat diprediksi untuk keamanan global.

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah