Israel Pertimbangkan untuk Kirim Bantuan ke Ukraina, Usai Dirayu AS agar Ikut Jejak Barat

- 6 Mei 2022, 22:16 WIB
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. /RONEN ZVULUN/reuters/REUTERS

KLIK BANGGAI - Israel sedang mempertimbangkan untuk memperluas bantuan militernya ke Ukraina untuk memasok helm dan rompi antipeluru atau peralatan militer yang tidak mematikan.

Pertimbangan Israel itu menyusul permintaan yang dibuat oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden di tengah ketegangan antara Moskow dan Tel Aviv meningkat akibat konflik tersebut.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada Axios bahwa rezim Israel sedang mempertimbangkan permintaan pemerintahan Biden, yang dibuat minggu lalu. Namun Israel hanya akan menyediakan peralatan militer yang tidak mematikan.

Pekan lalu, Israel mengirim seorang kepala militer ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman untuk pertemuan yang dipimpin AS tentang pengiriman senjata ke Ukraina.

Baca Juga: Ekonomi AS Memburuk, Rubel Rusia Justru Capai Level Tertinggi

“Pemerintahan Biden menjelaskan kepada Israel bahwa AS memahami situasi rumitnya dengan Rusia dan menghargai apa yang telah dilakukan sejauh ini dalam hal bantuan ke Ukraina, tetapi berharap dapat berbuat lebih banyak dalam menyediakan peralatan militer,” Axios mengutip AS dan Pejabat Israel mengatakan.

Menurut laporan itu, pesan disampaikan selama pertemuan antara penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan timpalannya dari Israel, Eyal Hulata, di Gedung Putih pekan lalu.

Haaretz juga melaporkan pada Selasa bahwa para pejabat Israel sekarang diharapkan untuk mendukung pengiriman bantuan militer Ukraina, meskipun pada tingkat simbolis, dan masih dengan harapan menjaga hubungannya dengan Rusia tetap utuh.

Israel tidak akan mempertimbangkan untuk mengirim senjata ofensif atau teknologi pertahanan canggih, seperti sistem anti-rudal Iron Dome, tetapi akan berusaha menemukan peralatan yang dapat disumbangkan tanpa memicu krisis dengan Moskow, Haaretz mengutip seorang pejabat Israel.

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Press TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini