Menhan Jepang Kecam negara Berkekuatan Nuklir Yang Langgar Aturan, Singgung China dan Rusia?

12 Juni 2022, 06:05 WIB
Ilustrasi, Menhan Jepang Kecam negara Berkekuatan Nuklir Yang Langgar Aturan, Singgung China dan Rusia? /Pixabay/Unsplash/hari_mangayil/Jason Leung/

KLIK BANGGAI - menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menegaskan bahwa Tokyo akan berada di garis depan ketika negara-negara berkekuatan nuklir mencoba mencoba mengubah norma internasional.

Negara yang dimaksud berkekuatan nuklir itu adalah China dan Rusia.

Hal itu karena adanya manuver China dan Rusia yang telah mempertajam kekhawatiran keamanan Asia Timur.

"Jepang dikelilingi oleh aktor yang memiliki, atau sedang mengembangkan, senjata nuklir, dan yang secara terbuka mengabaikan aturan," kata Kishi dalam pertemuan yang membahas isu keamanan Asia, Shangri-La Dialogue, yang diselenggarakan di Singapura pada Sabtu, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Siapa Enam Pejabat Yang Diduga Terlibat Kasus Jual Beli Jabatan Dilingkup Pemprov Sulteng?

Baca Juga: Penerimaan PPPK Guru 2022, Ini Penjelasan Perioritas Kategori Pelamar I, II dan III, Jangan Keliru!

Pada bulan Mei, China dan Rusia melakukan patroli udara bersama di perairan dekat Jepang dan Taiwan, yang pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina.

"Operasi militer bersama antara dua kekuatan militer yang kuat ini tidak diragukan lagi akan meningkatkan kekhawatiran di antara negara-negara lain," ujar Kishi.

Selain itu, kata Kishi, keamanan dan stabilitas Selat Taiwan juga penting bagi keamanan Jepang dan dunia yang lebih luas. Ia menyebut China sebagai "negara yang menjadi perhatian".

Baca Juga: Waspada! Obesitas di Usia Muda Bisa Memicu Diabetes Tipe 1

Invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", telah membuat khawatir Tokyo.

Karena hal itu dapat membentuk kekuatan militer sebagai cara untuk menyelesaikan perselisihan internasional dan mendorong China untuk mencoba dan menguasai Taiwan, yang terletak dekat dengan Jepang dan wilayah jalur maritim perdagangan yang menyokong perekonomiannya.

Dalam pidatonya, Kishi juga mengkritik Korea Utara, yang telah melakukan sedikitnya 18 uji coba rudal tahun ini, dengan mengatakan bahwa rezim itu tidak boleh dibiarkan mengancam Jepang, kawasan, dan komunitas internasional.

Baca Juga: Ini Daftar Permainan Tradisional Yang Seru dan Asik, Nomor 10 Paling Banyak Peminatnya

Menyampaikan poin yang sama, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara tegas dalam pidatonya untuk Shangri-La Dialogue mengatakan negaranya akan menyerukan peningkatan belanja pertahanan dan mungkin mencari senjata serangan lanjutan.

Dikatakannya, Asia Timur mungkin kelak menghadapi situasi yang sama seperti Ukraina saat ini.

Baca Juga: Mengejutkan! Mensos Risma Umumkan 7 Golongan Ini Akan Dapat Rezeki Nomplok Bulan Ini

Shangri-La Dialogue yang mempertemukan para pejabat tinggi militer, diplomat, dan produsen senjata dari seluruh dunia berlangsung selama tiga hari sejak Jumat 10 Juni 2022.***

Editor: Marhum

Tags

Terkini

Terpopuler