Simak Penjelasan dr. Asrul Muhadi Tentang Waktu Ideal Melakukan Sunat untuk Anak Laki-laki

22 November 2021, 19:49 WIB
Ilustrasi - Ketahui kapan waktu ideal untuk melakukan sunat pada anak laki-laki. /Unsplash/Jafar Ahmed

KLIK BANGGAI - Tahukah anda kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses khitan atau sunat kepada anak laki-laki?

Khusus bagi muslim, sunat merupakan suatu perkara yang wajib dilakukan.

Nah, untuk mengetahui waktu ideal sunat bagi si buah hati, simak penjelasan Dokter spesialis bedah umum dari Universitas Hasanuddin, dr. Asrul Muhadi, Sp.B.

Informasi ini sebagaimana dikutip dari Seputar Lampung Senin, 22 November 2021 dalam artikel berjudul: 'Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Sunat bagi Anak Laki-laki? Berikut Penjelasan dr. Asrul Muhadi'.

Kitab al-Mughnī, Ibnu Qudamah menyatakan secara tegas bahwa khitan atau lebih dikenal dengan kata sunat, bagi laki-laki adalah wajib.

Baca Juga: Usai Kepergian Mendiang Verawaty Fajrin, Erick Thohir Sanjung Keberhasilan Tim Bulutangkis Indonesia

Oleh sebab itu, banyak orang tua muslim yang memiliki anak laki-laki sedikit 'galau' terkait kapan waktu untuk melakukan sunat bagi putranya.

Pasalnya, di Indonesia sendiri banyak sekali adat dan kebiasaan yang berbeda terkait waktu untuk melakukan sunat serta perayaan pascasunat.

Kendati demikian, seiring dengan perubahan zaman, dr. Asrul Muhadi, Sp.B menyarankan anak laki-laki sebaiknya menjalani sirkumsisi atau sunat saat bayi karena memungkinkan pemulihan luka yang lebih cepat dan tidak menimbulkan trauma pada anak.

"Indikasi sunat sekarang tidak harus menunggu anak berusia 7 tahun. Paling baik sejak lahir," ujarnya.

Kendati demikian, Asrul menyatakan hal ini juga bergantung pada keputusan orang tua si anak, termasuk bisa bergantung dengan adat istiadat yang sudah menjadi patokan.

Misalnya, berpegang pada hukum agama Islam, biasanya usia sunat seorang anak laki-laki dianjurkan menjelang akil balig atau cukup umur yakni usia 7 tahun.

Baca Juga: Polri Bakal Siapkan Pos Penyekatan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2022

"Tetapi dalam beberapa literatur, bisa sejak lahir. Ini lebih bagus," lanjutnya.

Tak hanya Asrul, Founder Rumah Sunat dr. Mahdian, dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS juga menyarankan hal yang senada.

Menurutnya, sunat saat bayi memungkinkan luka lebih cepat pulih dan tak menimbulkan trauma anak khususnya pada jarum suntik.

"Selain lebih cepat sembuh juga karena kalau dilakukan pada usia sekolah misal SD, anak sudah ingat sehingga akan menyebabkan fobia," tutur Mahdian.

Fobia jarum suntik ini menurut Mahdian banyak ditemukan pada laki-laki yang melakukan vaksinasi Covid-19, sebagian laki-laki yang akan divaksinasi ini biasanya terlihat ketakutan saat jarum suntik akan disuntikkan ke lenggannya, hal itu menurutnya bisa terjadi karena orang tersebut memiliki fobia jarum suntik akibat pembiusan menggunakan jarum suntik dalam proses sunat.

"Biasanya saat kecil pernah disuntik takut. Jadi ada dampak psikologis yang kita hindari," lanjutnya.

Baca Juga: PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 6 Desember, Berikut Daftarnya

Perlu diketahui, tenaga medis khususnya para Dokter telah menyepakati bahwa sunat memiliki manfaat bagi anak antara lain dapat menekan risiki terkena infeksi saluran kemih (ISK).

Pasalnya, anak yang tidak disunat bisa mempunyai risiko terkena ISK lebih besar 3-10 kali dibandingkan dengan anak yang disunat pada tahun pertama kehidupan.

Selain itu, laki-laki yang disunat juga dapat menekan terjadinya risiko kanker penis.

Manfaat lain dari melakukan sunat yaitu mengurangi risiko tertular HIV hingga 70 % dan sunat juga menurunkan risiko terjadinya penyakit yang ditularkan secara seksual.

Saat ini banyak metode sunat yang bisa dipilih, mulai dari metode sunat konvensional, laser, stapler dan klem.***(Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir/Seputar Lampung)

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Seputar Lampung

Tags

Terkini

Terpopuler