Masyarakat Diimbau Hati-hati Pahami Koten Keagamaan di Intenet, Ini Alasannya

- 27 November 2021, 12:43 WIB
Ilustrasi, Masyarakat Diimbau Hati-hati Pahami Koten Keagamaan di Internet, Ini Alasannya
Ilustrasi, Masyarakat Diimbau Hati-hati Pahami Koten Keagamaan di Internet, Ini Alasannya /Jurnal Soreang /kominfo.go.id

KLIK BANGGAI - Masyarakat Indonesia khususnya genarasi muda diimbau untuk berhati-hati memahami konten keagamaan di Internet.

Pasalnya, konten keagamaan yang ada di internet dinilai tidak semuanya tepat bahkan mengandung radikalisme.

Hal tersebut diungkap oleh Sekretaris Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Achmad Uzair Fauzan.

"Dahulu kita mencari pemahaman keagamaan ke mimbar-mimbar pengajian, sekarang kita, para mahasiswa, mencarinya ke media sosial atau situs web. Ada banyak tokoh agama yang progresif, tetapi banyak juga yang patut diragukan pemahamannya. Jadi, kita harus berhati-hati," ujar Achmad Uzair Fauzan, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Pemerintah Seriusi Pemberantasan Mafia Tanah, 125 PNS Kementerian ART/BPN Sudah Dijatuhi Sanksi

Ia mengatakan hal itu ketika tampil sebagai narasumber dalam webinar nasional bertajuk Meningkatkan Kesadaran Bela Negara Melalui Pembentukan Karakter Pancasila pada Mahasiswa yang disiarkan langsung di kanal YouTube HMPE UNY, dipantau dari Jakarta, Sabtu.

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ada 9.000 situs web yang mengandung konten radikalisme. Padahal, tercatat 54,87 persen generasi muda mencari referensi keagamaan melalui internet.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Bergilir Toili dan Moilong Sabtu 27 November 2021

"Ada juga riset yang mengatakan bahwa hanya 10 persen dari dunia internet itu yang bisa diandalkan. Sebanyak 90 persen lainnya hoaks dan tidak bisa diverifikasi kebenarannya," katanya.

Pada intinya, menurut Achmad Uzair, di satu sisi, kemajuan teknologi memang memberikan kesempatan luar biasa untuk mengakses beragam informasi. 

Halaman:

Editor: Marhum


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah