Rocky Garung: Mutasi 56 Pegawai KPK Hanya Akal-Akalan Presiden Jokowi

- 30 September 2021, 15:37 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /Instagram.com/@rockygerung.ofc

Rocky juga menyampaikan kepada Fadjroel Rachman yang akan segera menjadi Dubes Indonesia untuk Kazakhstan-Tajikistan agar segera menasihati Jokowi terkait hal tersebut.

Menurut Rocky Gerung, Fadjroel Rachman harus memanfaatkan kesempatan terakhir bekerja di Istana untuk menasihati Jokowi terkait mutasi 56 pegawai KPK yang tak lolos TWK.

Baca Juga: CEK FAKTA: Menkes Budi Gunadi Imbau Masyarakat Tidak Keluar Kota Selama 3 Bulan?

Rocky Gerung juga mengingatkan bahwa situasi politik di Kazakhstan-Tajikistan sedang memanas sehingga kemungkinan untuk kembali ke Indonesia semakin kecil jika terjadi konflik seperti di Indonesia pada tahun 1965.

"Jadi saya nasihatin, ini saat terakhir Saudara Fadjroel Rachman untuk kasih nasihat yang bener pada Pak Jokowi terus dia kabur aja tuh. Kalau terjadi perubahan politik seperti 1965, dia juga nggak bisa pulang nanti," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Rocky Gerung juga menilai Fadjroel Rachman masih belum memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjadi seorang diplomat karena belum memahami bahasa diplomatik.

Baca Juga: CATAT! Ini Prediksi Tanggal Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 22

Dia mengatakan, istilah 'putar otak' yang dilakukan Jokowi terkait mutasi 56 orang pegawai KPK yang dipecat merupakan akal-akalan untuk menyelesaikan masalah.

"Fadjroel Rachman nggak bisa pakai bahasa diplomatik padahal dia bakal jadi diplomat. Putar otak itu artinya akal-akalan di dalam bahasa diplomatik, bukan pakai otak tapi ngakali keadaan," ujar dia.

Rocky Gerung berpendapat, problem 56 pegawai KPK yang tak lolos TWK seharusnya diselesaikan sepenuhnya di KPK.

Halaman:

Editor: Irwan B

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah