KLIK BANGGAI - Ditengah situasi Pandemi Covid-19 terdapat beberapa masyarakat yang kontra terhadap kebijakan pemerintah, seperti ditutupnya tempat ibadah.
Kebijakan dengan maksud menekan angka penyebaran Covid-19 itu justru menjadi opini liar ditengah masyarakat.
Terlebih tidak jarang masyarakat yang mempertentangkan antara rasa takut kepada Tuhan atau takut terhadap penyakit (Covid-19).
Baca Juga: Terbaru, Indonesia Mengesahkan 5 Aturan Baru Terkait Importasi FTA
Atas persoalan tersebut, yang dilansir Klik Banggai melalui laman resmi Kemenag, bahwa, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan penjelasannya.
Ia mengajak umat beragama untuk tidak mempertentangkan rasa takut kepada Tuhan dengan takut kepada penyakit. Sebab, keduanya tidak perlu dipertentangkan.
"Sudut pandang keagamaan kita mengajarkan, takut kepada Allah dan takut kepada bahaya penyakit, tidak perlu dipertentangkan. Tentu dalam bingkai keimanan dan kebebasan manusia dalam berikhtiar," ujar Menag saat memberikan sambutan pada Tahlil Nasional bertajuk "Doa untuk Syuhada" yang diselenggarakan Kemenag secara virtual, Kamis 22 Juli 2021 lalu.
Baca Juga: Akhirnya, BSU 2021 Akan Dicairkan, Ini Penjelasan Kemnaker Soal BLT Subsidi Gaji
Acara ini diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia melalui aplikasi zoom.
Hadir juga secara virtual, pimpinan MPR dan DPR, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga negara, serta jajaran Kemenag, pusat dan daerah.
Tahlil diawali dengan pembacaan tawashul oleh KH Syukron Makmun, sementara tahlil dipimpin KH Abdul Qodir Ahmad Sahal (Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan).
Artikel Rekomendasi