Jangan Konsumsi Makanan Ini Secara Rutin Jika Tak Ingin Jadi Pelupa

5 Juli 2022, 15:54 WIB
Ilustrasi, Jangan Konsumsi Makanan Ini Secara Rutin Jika Tak Ingin Jadi Pelupa /pixabay/@kaboompics

KLIK BANGGAI - Mengkonsumsi secara rutin makanan olahan ternyata berdampak buruk bagi kesehatan.

Betapa tidak, mengkonsumsi makanan olahan bisa mempengaruhi daya ingat seseorang menurun atau pelupa.

Penelitian dari The Ohio State University ini telah diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity pada 2021.

Baca Juga: Terbaru! Tito Karnavian Jabat Sebagai Menpan RB Ganti Tjahjo Kumolo

Peneliti melibatkan dua kelompok tikus uji, satu muda dan satu lebih tua, dimana mereka diberi asupan makanan olahan atau junk food. 

Setelah empat minggu, kelompok tikus yang lebih tua gagal dalam serangkaian tes kognitif.

Mereka tidak bisa mengingat tempat-tempat yang baru saja dikunjungi, dan tidak menunjukkan rasa takut ketika menghadapi tanda-tanda bahaya yang akan datang. 

Tapi tikus yang lebih muda tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan ingatan.

Baca Juga: Duh! Lagi Asik di Kamar Penginapan, Pasangan Bukan Suami Istri Digrebek Polisi

Begitu pula dengan kelompok kontrol, baik tua maupun muda yang diberi asupan non-olahan, terdiri dari campuran protein, karbohidrat kompleks, dan lemak yang sehat.

"Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan dapat menghasilkan defisit memori yang signifikan dan tiba-tiba,” kata penulis utama studi, Ruth Barrientos, Selasa 4 Juli 2022 dikutip dari PMJ News.

Baca Juga: Bob Tutupoly, Penyanyi 'Lidah Tak Bertulang' Dikabarkan Tutup Usia, Ini Profil Singkatnya

Apa yang terjadi pada otak kelompok tikus lebih tua, sehingga mereka lupa di mana mereka berada dan tidak merespons bahaya? 

Masalahnya terletak pada hippocampus, yang memainkan peran besar dalam pembelajaran, memori, dan amigdala yang mengatur emosi.

Para peneliti menemukan bahwa diet tinggi karbohidrat olahan memicu respons peradangan di daerah otak tikus yang lebih tua. 

Baca Juga: Pandemi Belum Usai, Airlangga: Presiden Jokowi Minta Vaksin Booster Digencarkan

Ini membuat mereka tidak ingat ruangan yang baru didatangi, menunjukkan masalah dengan hippocampus dan gagal menanggapi isyarat bahaya, menunjukkan kerusakan pada amigdala.

Barrientos menekankan bahwa hasil penelitian ini memiliki implikasi yang lebih signifikan bagi individu yang lebih tua.

"Pada populasi tua, penurunan memori yang cepat memiliki kemungkinan lebih besar untuk berkembang menjadi penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer," tuturnya.

Baca Juga: Heboh! Beredar Kabar Presiden Jokowi Didemo di Jerman? Cek Faktanya Disini

Kunci agar memori tetap kuat dan sehat fisik-mental, lanjut Barrientos, dengan menjauhi makanan olahan dan karbohidrat olahan.

"Masyarakat yang terbiasa melihat informasi gizi perlu memperhatikan serat dan kualitas karbohidrat. Studi ini benar-benar menunjukkan bahwa itu sangat penting," tukasnya. ***

Editor: Marhum

Tags

Terkini

Terpopuler