Uni Eropa Melunak, Enggan Batasi Ekspor Pupuk dan Bahan Makanan dari Rusia dalam Sanksi anti-Rusia

- 19 Juli 2022, 10:50 WIB
Ilustrasi ketersediaan pangan.
Ilustrasi ketersediaan pangan. /Pixabay/stevepb/

KLIK BANGGAI - Uni Eropa (UE) telah memberlakukan sanksi kepada Rusia, termasuk larangan ekspor sejumlah prodak 'Negeri Beruang Merah'.

Selain Amerika Serakat (AS), UE juga merupakan organisasi yang menentang keras invasi Rusia terhadap Ukraina.

Namun ternyata, sanksi UE terhadap Rusia tidak berlaku pada ekspor pupuk dan bahan makanan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell mengatakan bahwa sanksi Eropa tidak akan berisi pembatasan langsung pada ekspor pupuk dan bahan makanan.

Baca Juga: Hubungan China dan AS Terancam 'Bubar', Beijing Keluarkan Peringatan Keras ke Biden Terkait Masalah.....

Setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Borrell menekankan, sanksi anti-Rusia terbaru yang disepakati oleh para menteri luar negeri Uni Eropa tidak berisi tentang hal itu.

Kebijakan tersebut tertuang dan dianggap sebagai versi perbaikan dari paket sanksi saat ini yang efektif diberlakukan.

Dia mengatakan bahwa sejak awal pemberlakuan sanksi makanan dan pupuk benar-benar keluar dari paket sanksi.

"Jika ada kepatuhan yang berlebihan, jika ada penghindaran pasar oleh beberapa pelaku ekonomi dan keuangan, kami mencoba menjelaskan kepada mereka bahwa tidak ada dalam tindakan pembatasan kami yang mencegah ekspor dan membayar makanan dan pupuk," katanya melansir dari TASS.

Baca Juga: Syaiful Muharram, Pemeran Film Ambo Nai Sopir Andalan Kini Jadi Terkenal, Simak Profilnya

Kata Borrell, menurut UE, semua masalah pangan global hanya disebabkan oleh pemblokiran ekspor biji-bijian akibat konflik di Ukraina.

Dia juga menyatakan harapan bahwa Rusia, Ukraina dan Turki akan mencapai kesepakatan pada pembicaraan di Istanbul tentang ekspor gandum dari Ukraina melalui laut.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa krisis pangan di dunia muncul jauh sebelum dimulainya operasi militer khusus di Ukraina.

Dan khususnya disebabkan oleh pandemi virus corona dan salah perhitungan negara-negara Barat.

Baca Juga: Kecelakaan Maut! Pengendara Asal Moilong Tewas Terlindas Truk

Namun dia mencatat bahwa situasi saat ini telah memperburuk krisis pangan dan sanksi Barat telah menjadi salah satu alasan utama terganggunya pasokan makanan.***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: TASS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x