5 Negara 'Kaspia' Larang Militer Asing Masuk Kawasan, Ada Iran dan Rusia Juga

- 30 Juni 2022, 19:38 WIB
Korvet Buyan-M "Uglich" meluncurkan rudal anti-kapal Kalibr 3M-54 selama manuver di Laut Kaspia
Korvet Buyan-M "Uglich" meluncurkan rudal anti-kapal Kalibr 3M-54 selama manuver di Laut Kaspia /Navy Recognition

KLIK BANGGAI - Lima negara di sepanjang Laut Kaspia telah menegaskan kembali komitmen bersama mereka untuk menjauhkan militer asing dari wilayah tersebut.

Presiden Rusia, Iran, Azerbaijan, Turkmenistan dan Kazakhstan bertemu di ibukota Turkmenistan, Ashgabat, pada Rabu, 29 Juni 2022 untuk pertemuan puncak membahas kerjasama regional dan isu-isu internasional.

Dalam sebuah komunike setelah pertemuan, mereka menekankan kesepakatan untuk melarang militer asing memasuki Kaspia.

Baca Juga: Iran Ajak Negara-negara 'Kaspia' Bangun Komitmen Kerja Sama

Mereka juga menggarisbawahi janji untuk tidak menawarkan wilayah negara mereka untuk agresi terhadap negara pesisir lain.

"Para presiden, yang menegaskan kepatuhan pada prinsip dan norma Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, dengan mempertimbangkan peningkatan peran wilayah Laut Kaspia di seluruh dunia, menyatakan kesiapan negara-negara Kaspia untuk menjaga keamanan dan stabilitas regional, meningkatkan saling menguntungkan. kerja sama ekonomi, memastikan keamanan ekologis dan mengembangkan ikatan budaya, kemanusiaan, ilmiah, dan lainnya," kata dokumen itu.

Komunike, yang berisi 17 prinsip yang ditetapkan oleh para presiden, juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang militer di antara negara-negara Kaspia.

Menurut pernyataan itu, para presiden menegaskan kembali bahwa kegiatan negara-negara pesisir di Laut Kaspia akan dilakukan atas dasar tidak adanya angkatan bersenjata di Laut Kaspia yang bukan milik negara-negara pesisir tanpa ketentuan.

Baca Juga: Konflik Rusia vs Ukraina Dinilai Sulit Mencapai Perdamaian, AS Siapkan Beberapa Opsi Ini

Sikap itu ditujukan kepad setiap negara pantai di wilayahnya kepada negara lain untuk melakukan agresi dan permusuhan lainnya terhadap salah satu negara pantai.

Prinsip-prinsip tersebut juga mencakup 'memastikan keseimbangan persenjataan yang stabil dari negara-negara pesisir di Laut Kaspia, melaksanakan konstruksi militer dalam kecukupan yang wajar, dengan mempertimbangkan kepentingan semua negara pesisir, tidak membahayakan keamanan satu sama lain'.

Para peserta KTT meyakinkan bahwa mereka akan melanjutkan komitmen dengan 'menghormati kedaulatan, integritas teritorial, kemerdekaan, persamaan kedaulatan negara, tidak menggunakan kekuatan atau ancaman kekuatan, saling menghormati, kerja sama, tidak saling campur tangan dalam urusan internal masing-masing; penggunaan Laut Kaspia untuk tujuan damai, mengubahnya menjadi zona damai, bertetangga yang baik, persahabatan dan kerjasama, penyelesaian semua masalah yang berkaitan dengan Laut Kaspia melalui cara damai dan memastikan keamanan dan stabilitas di wilayah Kaspia'.

Dokumen tersebut menekankan bahwa lima negara akan bekerja berdasarkan prinsip-prinsip penerapan norma dan aturan yang disepakati untuk reproduksi dan regulasi penggunaan sumber daya hayati akuatik bersama.

Baca Juga: Tinggalkan Ukraina, Presiden Jokowi Tiba di Moskow, Siap Bertemu Vladimir Putin

"Perlindungan lingkungan alam Laut Kaspia, konservasi, pemulihan dan penggunaan sumber daya hayati secara rasional" dan "promosi penelitian ilmiah di bidang ekologi, konservasi, dan penggunaan sumber daya hayati Laut Kaspia," bunyi dokumen itu sebagaimana dikutip dari Press TV.

Tercatat bahwa para presiden membahas isu-isu paling penting dari kerja sama lima pihak di Kaspia dalam suasana yang bersahabat dan saling percaya serta isu-isu internasional dan regional terkait yang menjadi kepentingan bersama.

Selain itu, para presiden menekankan pentingnya keputusan KTT Kaspia sebelumnya dan perlunya implementasi yang efektif.

"Para presiden mencatat potensi tinggi yang ada dari interaksi komprehensif dan menilai secara positif tingkat kerja sama antara negara-negara Kaspia," komunike itu menyimpulkan.

Baca Juga: Polisi Kembali Panggil Iko Uwais, Suami Audy Item Diduga Aniaya Design Interior

Pada tahun 2018, lima negara menandatangani konvensi untuk eksploitasi sumber daya Laut Kaspia yang mengakhiri dekade ketidakpastian***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Press TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini