UE Rebut Cadangan Devisa Rusia, Lavrov Sebut Pencurian Aset Asing Sudah Menjadi Kebiasaan Barat

- 11 Mei 2022, 10:25 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. /Reuters

KLIK BANGGAI - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa mengatakan bahwa, merebut cadangan devisa Rusia sama saja dengan 'pencurian'.

Gagasan seperti itu baru-baru ini juga dilontarkan oleh diplomat top Uni Eropa (UE), Josep Borrell.

“Tampaknya adil untuk mengatakan bahwa ini adalah pencurian yang mereka (negara-negara Barat) bahkan tidak coba sembunyikan,” kata Lavrov.

Sementara itu, Dalam wawancara baru-baru ini dengan FT, Borrell menyarankan untuk menyita cadangan beku Rusia dan menggunakannya untuk menutupi biaya pembangunan kembali Ukraina setelah konflik berakhir.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Suami Susah Bangun saat Anak Bangun Tengah Malam, dr Aisyah Dahlan Juga Singgung Gus Dur

Lavrov menilai, tindakan seperti itu menjadi semacam kebiasaan bagi Barat. Dia mencontohkan pada fakta bahwa Amerika Serikat (AS) telah membekukan dana milik Afghanistan, Bank Sentral Afghanistan.

Kata Lavrov, Washington tidak memiliki rencana untuk membelanjakannya untuk kebutuhan rakyat Afghanistan yang telah menderita akibat kehadiran NATO selama 20 tahun di tanah mereka.

Borrell sendiri mengungkapkan gagasan itu pada Senin, dia juga merujuk pada keputusan Presiden AS Joe Biden untuk menyisihkan aset bank sentral Afghanistan senilai miliaran. Borrell menambahkan, bagaimanapun bahwa dana mereka akan digunakan untuk memberi manfaat bagi rakyat Afghanistan.

Kemudian, Menteri Rusia juga mempertanyakan peran Borrell dengan mengatakan bahwa 'kita mungkin akan segera melihat posisi diplomat top UE hilang karena Uni Eropa tidak lagi memiliki kebijakan luar negerinya sendiri dan hanya bertindak sesuai dengan pendekatan apa pun yang diberlakukan oleh AS'

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini