Eropa Ketergantungan pada Gas Rusia Tanpa Adanya Transisi Energi

- 6 Mei 2022, 17:29 WIB
Ilustrasi - Jaringan pipanisasi pemasok gas.
Ilustrasi - Jaringan pipanisasi pemasok gas. /AP Photo/

KLIK BANGGAI - CEO Shell Ben van Beurden mengatakan bahwa negara-negara Eropa tidak akan dapat menggantikan gas alam Rusia tanpa transisi energi.

Van Beurden juga menilai bahwa meningkatkan pasokan gas dari Afrika dan Skandinavia ditambah pembelian gas alam cair (LNG) tidak dapat membantu menggantikan energi Rusia di pasar Eropa.

“Membawa lebih banyak LNG ke pasar, meningkatkan kapasitas pencairan dan regasifikasi, dan meningkatkan pasokan pipa dari Afrika Utara dan Norwegia adalah hal yang wajar,” katanya pada Kamis.

Baca Juga: Bukan Terpuruk, Rubel Rusia Justru Capai Level Tertinggi di Tengah Sanksi Barat

Dia menambahkan bwah transisi energi juga tak terhindarkan dalam jangka menengah.

“Tidak ada cara untuk membeli lebih banyak gas pipa dan LNG untuk sepenuhnya menggantikan semua gas Rusia yang saat ini kami konsumsi. Ini tidak layak,” kata van Beurden sebagaimana dikutip dari RT.com.

Baca Juga: Konflik Ukraina Berlarut, Akankah Putin Tekan Tombol Nuklir? Pemimpin Belarusia Ungkap Hal Ini

Rusia saat ini merupakan penyedia gas terbesar di Eropa, mengirimkan sekitar 40% gas alam yang dikonsumsi oleh kawasan tersebut. Gas Rusia ditransfer melalui beberapa rute, termasuk Nord Stream, yang mengalir langsung ke Jerman melalui Laut Baltik, sistem transmisi gas Ukraina, pipa Yamal-Eropa, dan pipa Aliran Turki melalui Laut Hitam.***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini