AS-UE Lakukan Dialog Tingkat Tinggi, Bahas Upaya 'Pojokan' Ekonomi Rusia serta Penekanan pada China

- 31 Maret 2022, 15:09 WIB
Amerika Serikat dan Uni Eropa menggelar Dialog Tingkat Tinggi membahas upaya memojokan ekonomi Rusia serta menekan China agar tidak melemahkan sanksi yang mereka berikan.
Amerika Serikat dan Uni Eropa menggelar Dialog Tingkat Tinggi membahas upaya memojokan ekonomi Rusia serta menekan China agar tidak melemahkan sanksi yang mereka berikan. /Pixabay/Dusan_Cvetanovic/

KLIK BANGGAI - Pertemuan pertama Dialog Tingkat Tinggi AS-UE (Amerika Serikat-Uni Eropa) tentang Rusia diadakan di Washington pada Rabu, 30 Maret 2022.

Pertemuan itu untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk "mengisolasi Rusia lebih jauh dari ekonomi AS dan UE dan sistem keuangan internasional," menurut pernyataan bersama AS. Departemen Luar Negeri dan Layanan Tindakan Eksternal Eropa.

Pihak AS diwakili oleh Wakil Sekretaris Negara untuk Urusan Politik Victoria Nuland dan Uni Eropa diwakili oleh Wakil Sekretaris Jenderal Layanan Tindakan Eksternal Eropa untuk Urusan Politik Enrique Mora.

Baca Juga: 18 Juta Orang Akan Tinggalkan DKI Jakarta Jelang Lebaran, Begini Persiapan Pengamanan Polda Metro Jaya

Nuland dan Mora "menyambut baik koordinasi antara Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam menerapkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan langkah-langkah pengendalian ekspor sebagai tanggapan atas agresi Rusia dan membahas kerja sama erat yang berkelanjutan dalam koordinasi dengan G7 untuk memastikan implementasi yang ketat dari langkah-langkah ini," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari TASS pada 31 Maret 2022.

"Mereka juga membahas langkah-langkah tambahan untuk mengisolasi Rusia lebih jauh dari ekonomi AS dan Uni Eropa dan sistem keuangan internasional untuk membebankan biaya berat pada Rusia atas tindakannya" di Ukraina.

Selain itu, mereka "menyambut semakin banyak negara yang menerapkan sanksi dan tindakan pengendalian ekspor [terhadap Rusia], menegaskan kembali komitmen mereka untuk lebih memperluas koalisi dan memperkuat penegakan tindakan ini."

Menurut pernyataan itu, mereka "akan terus mendesak China untuk tidak menghindari atau melemahkan sanksi terhadap Rusia, dan tidak memberikan dukungan dalam bentuk apa pun" untuk operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Baca Juga: 79 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Tahun Ini, Jokowi: Jangan Dibandingkan dengan MotoGP

Halaman:

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: TASS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini