Bela Suriah, Rusia Panggil Duta Besar Israel Soal Serangan di Bandara Damaskus

16 Juni 2022, 13:38 WIB
Ilustrasi - Sebuah serangan mengakibatkan kerusakan di bandara Damaskus, Suriah. /Reuters

KLIK BANGGAI - Rusia telah memanggil duta besar Israel untuk negara itu, menyatakan keprihatinan serius atas serangan udara baru-baru ini terhadap Bandara Internasional Damaskus, Suriah.

Kementerian luar negeri Rusia mengumumkan pemanggilan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu setelah Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov bertemu dengan Alexander Ben Zvi.

"Kekhawatiran serius sekali lagi diungkapkan atas serangan angkatan udara Israel 10 Juni di bandara sipil Damaskus," kata kementerian itu.

Baca Juga: Hacker 'Staf Musa' Serang Israel, Rezim Zionis Terancam Hidup dalam 'Kegelapan'

Pernyataan itu mengatakan serangan itu telah merusak landasan pacu, peralatan navigasi, dan bangunan, serta mengganggu lalu lintas udara sipil internasional.

"Duta Besar diberitahu bahwa pembenaran yang diterima dari pihak Israel mengenai serangan itu tidak meyakinkan dan bahwa Moskow mengharapkan klarifikasi tambahan," tambah kementerian itu mengutip dari Press TV.

Melaporkan serangan udara tersebut, kantor berita resmi Syria Arab News Agency (SANA) mengutip sebuah sumber militer yang mengatakan bahwa pesawat tempur Israel telah menembakkan beberapa rudal dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Tel Aviv di beberapa sasaran di selatan Damaskus.

Laporan tersebut merinci waktu agresi sekitar pukul 04:20 waktu setempat (0120 GMT) Jumat, menambahkan bahwa pertahanan udara Suriah telah menjatuhkan sebagian besar proyektil yang masuk.

Baca Juga: China Nyatakan Dukungan ke Rusia, Tolak Pengaruh AS dan Perluasan NATO

Suriah dan rezim Israel secara teknis berperang karena pendudukan Golan sejak tahun 1967 hingga sekarang.

Rezim mempertahankan kehadiran militer yang signifikan di wilayah yang diduduki, yang digunakan sebagai salah satu landasan peluncuran untuk serangan di tanah Suriah.

Serangan Israel di Suriah mulai tumbuh secara signifikan dalam skala dan frekuensi setelah 2011 ketika Suriah menemukan dirinya dalam cengkeraman terorisme yang didukung asing.

Bulan lalu, Suriah mendesak PBB untuk mengeluarkan kecaman jelas atas serangan udara tanpa henti rezim Israel di wilayah negara Arab itu.***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Press TV

Tags

Terkini

Terpopuler