GAWAT! Iran Turun Tangan Langsung Sikapi Aksi Pembakaran Al Quran oleh Politisi Swedia

18 April 2022, 10:41 WIB
Ilustrasi - Pembakaran kitab suci. /PMJ News

KLIK BANGGAI - Aksi pembakaran Al Quran di bulan Ramadhan yang dilakukan oleh politisi Swedia dari kelompok sayap kanan negara itu mendapat kecaman dari berbagai negara Islam.

Salah satu yang bereaksi atas penodaan terhadap kitab suci umat Islam tersebut adalah Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran bahkan telah memanggil diplomat Swedia untuk menyampaikan protes keras negaranya terhadap aksi tidak bermoral itu.

Baca Juga: Respon Permintaan Erdogan, Rusia Kerahkan Tim Khusus Bebaskan Sandera Nazi Ukraina di Masjid Kota Mariupol

Utusan Swedia dipanggil pada Minggu oleh kepala Kementerian Luar Negeri Iran dari Biro Eropa Barat.

Mereka menyatakan protes keras Iran atas penistaan ​​terhadap kitab suci Islam oleh pemimpin kelompok sayap kanan di bawah perlindungan polisi Swedia atas dalih kebebasan berekspresi.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Rasmus Paludan, pemimpin Denmark dari partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Swedia mencoba membakar salinan Al-Qur'an di daerah berpenduduk Muslim padat pada Sabtu.

Paludan, ditemani oleh polisi pergi ke ruang publik terbuka di kota Linkoping, Swedia Selatan. Setiba di lokasi yang dituju dia meletakkan kitab suci umat Islam dan mencoba membakarnya sambil mengabaikan protes dari para penonton.

Baca Juga: Tentara Ukraina di Mariupol 'Dilematis', Ingin Menyerah Tapi Otoritas Kiev Tolak Izin Gencatan Senjata

Selama pemanggilan hari Minggu, pejabat Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras penistaan ​​terhadap Al Quran. Mereka juga mengingatkan pemerintah Swedia supaya bertanggungjawab dalam hal ini.

Swedia juga diminta segera mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri penodaan Al Quran dan menjamin bahwa tindakan seperti itu tidak akan terulang di masa depan.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Iran menambahkan bahwa menghina kesucian lebih dari dua miliar Muslim di dunia dan menyakiti perasaan mereka adalah kemungkinan penyalahgunaan kebebasan berbicara yang paling buruk.

"Insiden yang disesalkan ini, yang dilakukan di bawah perlindungan polisi Swedia telah merusak citra Swedia di kalangan Muslim dunia," kata pejabat Iran itu.

Diplomat Swedia, pada bagiannya, menyatakan penyesalannya atas insiden itu, menambahkan bahwa dia akan memberi tahu pejabat negaranya tentang protes Iran sesegera mungkin.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Sambut Lailatul Qadar Ramadhan 2022, Cocok untuk Postingan di Medsos, Buruan Coba Gratis!

Sebelumnya pada hari itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh juga mengecam penodaan Al-Qur'an oleh kelompok sayap kanan Swedia, dengan mengatakan tindakan penghujatan adalah contoh jelas dari penyebaran kebencian dan bertentangan dengan kebebasan berbicara.

Khatibzadeh mengatakan Iran “mengutuk keras pembakaran Al-Qur’an oleh elemen ekstrimis rasis Denmark di kota Linkoping Swedia, yang terjadi dengan dalih kebebasan berekspresi dan di bawah naungan polisi Swedia.” sebagaimana dikutip dari Press TV.***

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Press TV

Tags

Terkini

Terpopuler