Bagaimana Cara Suami Menghadapi Malam Pertama dengan Istri? Berikut Penjelasan Ustad Khalid Basalamah

- 6 Agustus 2021, 19:31 WIB
Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Khalid Basalamah /Tangkapan Layar/Youtube Khalid Basalamah Official



KLIK BANGGAI - Malam pertama selalu identik dengan waktu dimana pasangan suami istri baru saja melewati akad pernikahan. sebelum memasuki waktu pagi sejak waktu ditetapkan akad nikah, itulah yang disebut dengan malam pertama.

Lantas bagaimana cara melewati malam pertama dengan istri? apakah hanya dilewati dengan tidur pulas saja? rasanya tidak begitu menarik jika malam pertama itu terlewat begitu saja.

Lalu, bagaimana cara laki-laki melewati malam pertamanya dengan sang istri? Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan seperti ini.

Baca Juga: Lima Cara Ampuh Atasi Sakit Gigi, Ini Bahan yang Harus Anda Siapkan

Seperti dilansir media ini dari artikel Portal Jember dengan judul Adab Malam Pertama yang Harus Diketahui oleh Laki-laki Menurut Ustadz Khalid Basalamah bahwa berdasarkan pada ajaran Rasulullah SAW, hal pertama yang harus dilakukan oleh suami sebelum menggauli istrinya untuk pertama kali adalah berdoa dengan meletakkan tangannya di kepala sang istri.

Sebenarnya anjuran berdoa tidak hanya saat melakukan hubungan untuk pertama kali saja, akan tetapi setiap akan melakukan hubungan intim, suami dan istri dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT.

"Seandainya salah seorang dari kalian ketika menggauli istrinya dia mengucapkan dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari apa yang engkau karuniakan kepada kami, maksudnya adalah kenikmatan biologis jangan setan ikut juga kalau kami diberikan anak jangan setan mengganggunya," jelas Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Tegas, Anies tidak Perkenankan Pejabat di Wilayah Otoritanya Wajibkan Vaksin sebagai Syarat Pengambilan Bansos

"Kata Nabi SAW dalam penutupan hadits, kalau keduanya ditakdirkan memiliki anak, hamil dari hubungan tersebut maka setan tidak akan bisa membahayakan si anak," tambahnya.

Adab yang kedua, seorang suami ketika berhubungan dengan istrinya harus dapat menumbuhkan rangsangan yang bisa membuat istrinya bergairah. Hal ini juga dijelaskan oleh Ustadz Khalid Basalamah karena berkaitan dengan tuntunan syar'i.

"Selain daripada ini dibolehkan secara syar'i dan kaum wanita memang secara medis pun mereka akan mudah untuk melakukan biologis kalau mereka sudah terangsang berbeda dengan kita kaum laki-laki," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Simak Cara Daftar Ini, Agar Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 18

"Begitu mereka sudah akan melakukan biologis maka dengan tatapan mata saja , mencium bau wangi, melihat baju yang bagus, warna yang menarik maka sudah cukup untuk membangkitkan syahwat," jelasnya

"Kalau perempuan tidak bisa, mereka harus dirangsang terlebih lagi pada saat pemecahan selaput ini adalah sesuatu yang sangat menakutkan bagi dia. oleh karena itu dia harus betul-betul dengan santun dan baik dan mengikhlaskan niatnya bahwasannya ia melakukan ini untuk melakukan biologis yang halal dan juga agar dia bisa mendapatkan keturunan yang baik yang telah allah SWT janjikan untuknya," tuturnya.

Ustadz Khalid Basalamah kemudian melanjutkan adab yang ketiga adalah seorang suami harus melakukan hubungan intim tersebut dengan lemah lembut kepada istrinya. Hal ini sebenarnya bertujuan untuk membuat istrinya merasa tenang.

Baca Juga: Hore! Kartu Prakerja Gelombang 18 Segera Dibuka, Yang Pernah Gagal Bisa Daftar Kembali?

"Bahwasannya, memecahkan selaput kegadisan bukan seperti membuka bungkusan makanan. Tetapi dia selaput yang sudah tumbuh dari lahirnya si istri, dan itu melekat pada dinding-dinding rahim maka tentu akan terasa sakit," lanjutnya

"Dan selaput gadis ini berhubungan sekali dengan sifat malu wanita, oleh karena itu dia harus melakukannya, kata beliau hendaklah suami banyak bercumbu dan bermesraan sebelum mulai memecahkan selaput kegadisan, ia melakukannya dengan lemah lembut, sehingga istrinya bisa jinak bersamanya," jelas Ustadz Khalid Basalamah.

Kata 'beliau' yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW. Ustadz Khalid Basalamah kemudian juga menjelaskan bahwa dalam melakukan hubungan suami istri ada satu hal yang tidak boleh dilakukan, yaitu melakukan hubungan dari bagian belakang si istri.

Baca Juga: Sindir Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Naik 7,07 Persen, Fadli Zon: Realitanya Pemiskinan Masal

Adab yang selanjutnya, tidak boleh seorang suami menggauli istrinya ketika ia sedang dalam masa haid atau menstruasi. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kehormatan dan rasa nyaman seorang perempuan.

"Dia harus mencumbui bagian tubuh-tubuhnya yang dibolehkan dalam agama, dan tentu di sini adalah disebutkan semuanya. Karena diharamkan dalam agama hanya meletakkan kemaluan di dubur istri atau maksud saya dimasukkan ataupun meletakkan kemaluan di kemaluan pada saat haid dan nifas," pungkas Ustadz Khalid Basalamah.*** (Lyrene Widia)

Editor: Irwan B

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x