KLIK BANGGAI - Bercinta atau berhubungan intimnya pasangan suami istri memiliki rambu-rambu yang harus diperhatikan meskipun sudah halal dalam bingkai pernikahan.
Rambu-rambu dimaksud baik berdasarkan syariat atau ajaran Islam maupun hasil penelitian ilmiah.
Hal itu diungkapkan dr Aisyah Dahlan ketika berbicara pada kegiatan majelis taklim.
Pertama-tama dr Aisyah Dahlan bertanya, mengapa pria tidak berbicara saat bercinta?
"Karena itu tadi, corpus callosum-nya tipis, sehingga pria hanya dapat mengerjakan satu hal dalam satu waktu," kata dr Aisyah.
Jadi kalau suami tidak berbicara saat berhubungan dengan istri pada dasarnya memang adalah sesuatu yang sulit dilakukan.
Sebab, jelas dr Aisyah, karena otak tengahnya tipis, Dia (suami) cuma bisa satu. Beda dengan wanita (istri) yang dibekali oleh corpus callosum tebal. Sehingga istri masih bisa memikirkan hal lain sekalipun sedang berhubungan intim dengan suami.
"Apa dipikirin, ya lagi diajak hubungan intim sama suami, kita mikir, ya Allah tu cucian belum diambil. Atau sebelum subuh kah, serangan fajar kadang-kadang suami melakukan, kita sambil mikir loh, ya Allah tu anak-anak belum dibangunin sholat subuh, gitu," kata dr Aisyah Dahlan.
Tapi laki-laki nggak begitu, Oleh karena itu mengapa Islam membolehkan laki-laki poligami, dan istri pertama-kedua-ketiga tidak usah cemburu.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Hubungan Intim Suami Istri Lewat Video Call? Buya Yahya Ungkap Hal Ini
Sebab laki-laki pada saat berhubungan intim dengan istri pertama, Dia tidak ingat yang lain, hanya fokus pada yang di hadapannya. Datang ke istri kedua begitu, istri ketiga juga sama seperti itu.
Alasannya masih sama, yakni karena otaknya sudah disetting oleh Allah memang sedemikian rupa.
"Kalau kita mah lain bu, udah hubungan intim, ngingat anak, ngingat cucian, ngingat mau arisan besok pagi, itu bisa begitu, kenapa? Karena corpus callosum kita tebal, paham ya?," jelasnya.
Saking fokusnya, bahkan pria tidak bisa bicara sekalipun mengucapkan kata 'i love you' ke istri.
Untuk itu, dr Aisyah Dahlan memberi saran kepada istri yang ingin berbincang-bincang dengan suami saat berhubungan intim.
Katanya, bagi seorang wanita bicara adalah pemanasan penting sebelum bercinta. Karena kata-kata sangat penting baginya (wanita).
Sebab jika selama bercinta pria berhenti bicara, seorang wanita mungkin akan mengira pasangannya sudah tidak tertarik dengannya.
Persepsi itu salah. Dijelaskan dr Aisyah secara ilmiah, memang waktu di awal-awal ada istilannya 'for play'. Pada tahap itu wanita senang banget suaminya ngobrol sekalipun tidak banyak karena Dia (pria) cuma 7.000 kata udah.
"Dia cuma memuji sedikit saja, Dia cuma bilang kamu tambah cantik, tapi setelah itu kemudian Dia hubungan intim sudah nggak bisa bicara lagi, jangan tuntut untuk bicara. Ayah tadi Kamu ngomong apa? Ini udah hubungan intim. Kita kalau nggak belajar kita mikir oh Dia sudah tidak tertarik lagi sama Saya, tidak bu. Kasih kesempatan, kapan suami sudah hubungan intim dan kita ajak bicara macam-macam, tentang banjirlah, ya Allah," ungkapnya.
"Itu berhenti langsung bu, dan maaf penisnya langsung nggak jadi tegang lagi, layu gitu. Orang lagi hubungan intim ya ayah tetangga sebelah banjir, yah ngapain ngomong gitu. Udah nggak usah cerita gitu," sambungnya.
Dan harus diketahui bahwa saat itu (hubungan intim) sedang konsentrasi dengan hanya ada satu orang saja di pikirannya, yakni wanita yang dihadapannya.
"Meskipun 'maaf' ada laki-laki (suami) dia sedang selingkuh juga atau ada pelakor, pada saat dia hubungan intim yang dia lihat di depannya hanya orang wanita yang disitu," tutur dr Aisyah.
"Banyak ibu-ibu 'Kamu mikir siapa sih? Kamu mikir siapa?' Nggak! Kita (istri) yang mikir macam-macam, fokus ya bu. Makanya itu tadi di Islam dibolehkan poligami, kenapa? Otaknya memang Allah buat sedemikian rupa sehingga nggak usah cemburu istri yang satu dengan yang lain," tuturnya lagi sebagaimana dikutip Klik Banggai dari kanal YouTube Minta Rela.***