Terungkap Motif Baru: Brigadir J Jadi Korban Fitnah Hubungan Asmara PC dan Om Kuat, Ternyata Keduanya Sudah...

Tayang: 30 Agustus 2022, 11:04 WIB
Editor: Laode Iman Firmansyah
Akhirnya Terungkap Bukan Brigadir J, Ternyata Putri Candrawathi dan Om Kuat Disebut Punya Hubungan Asmara
Akhirnya Terungkap Bukan Brigadir J, Ternyata Putri Candrawathi dan Om Kuat Disebut Punya Hubungan Asmara /foto Pikiran Rakyat dan Freepik/edit Teras Gorontalo/

KLIK BANGGAI - Motif baru kasus pembunuhan Brigadir J terkuak. Brigadir J disebutkan jadi korban fitnah dugaan hubungan asmara Putri Candrawathi (PC) dengan Kuat Maruf alias Om Kuat.

Tudingan PC terhadap mendiang Brigadir J yang telah melecehkan dirinya mulai terbantahkan.

Berbagai kejanggalan ditemukan dari pengakuan istri mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut.

Alih-alih menjadikan tudingan Brigadir J melecehkan dirinya sebagai motif kasus yang menyeret dia dan suami, justru ada motif baru yang menguat.

Dimana dirinya diduga telah menjalin hubungan asmara dengan Om Kuat. Kelakuan keduanya saat bercinta kemudian disebut dipergoki oleh Brigadir J.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Brigadir J lah yang Pergoki Kelakuan PC dengan Om Kuat, Jalin Hubungan Asmara hingga....

Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara bahkan terang-terangan membantah semua dalih PC.

Kata Deolipa, tidak motif dugaan pelecehan yang dialami oleh PC, melainkan Brigadir J lah yang memergoki istri jenderal bintang dua itu melakukan hubungan suami istri dengan Om Kuat.

Melansir dari artikel Teras Gorontalo berjudul: 'Akhirnya Terungkap Brigadir J Pergoki Putri Candrawathi Making Love dengan Om Kuat, Motif Baru Terkuak', dijelaskan bahwa hal itu bermula dari kecurigaan Bharada E atau Richard Eliezer, bahkan motif baru yang disampaikan Deolipa merupakan pengakuan dari Bharada E sebelumnya saat masih ajdi klien Deolipa.

Menurut Deolipa, Bharada E mengaku mencurigai adanya hubungan terlarang yang terjadi antara istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan Kuwat Maruf (Om Kuat), sopirnya sekaligus asisten rumah tangga.

"Jadi Bharada E atau Eliezer ini kan bilang, dan dia sudah merasakan. Eliezer ngomong 'Saya curiga bang, itu si Kuwat (Om Kuat) ada main sama Putri'. Oh pantes, jawab saya," kata Deolipa dikutip Teras Gorontalo dari tayangan TV One, Senin 29 Agustus 2022 malam.

Menurut Deolipa kecurigaan Bharada E adanya hubungan Putri Candrawathi dan Om Kuat, buka tanpa dasar. Ada dugaan Putri Candrawathi berzina dengan Kuwat.

Bahkan menurut Diolipa Yumara jangan sampai motif pembunuhan adalah dugaan pelecehan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Baca Juga: Bakal Tatap Muka dengan Ferdy Sambo, Bharada E Dikawal Melekat LPSK Demi Hindari Tekanan Psikologis

"Jangan sampai nantinya, motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu bohong kalau itu. Yang ada Kuwat (Om Kuat) dan Putri lagi making love, lalu ketahuan Yosua. Makanya Yosua dikejar," kata Deolipa Yumara.

Saat dipergoki Brigadir J, Om Kuat langsung menelpon Ferdy Sambo, sementara itu Putri Candrawathi menghubungi Bprika RR atau Ricky Rizal dan Bharada E yang sedang mengantar makanan ke anaknya di sekolah.

"Makanya Putri buru-buru lapor ke Ricky dan si Kuat lapor ke Sambo. Supaya ada begini-begini supaya Yosua lah pelakunya padahal dia korban," jelas Deolipa.

Menurutnya, adanya dugaan hubungan asmara antara Om Kuat dan Putri Candrawathi terjadi, karena Om Kuwat sudah lebih 10 tahun menjadi sopir Putri Candrawathi.

"Kuwat ini ikut mereka sudah 10 tahun lebih sejak Ferdy Sambo masih AKBP. Kuwat ini kan orang dari Brebes, ikut Sambo sejak AKBP di sana," katanya.

Lanjutnya, dengan adanya pengaduan Kuwat ke Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.

"Namanya Sambo psikopat, dengar aduan seperti itu dari Kuwat dan Putri, nalarnya tidak jalan dan merancang skenario, sehingga Yosua jadi korban," katanya.

Apalagi kata Deolipa, selama ini Kuwat iri kepada Brigadir J karena lebih dipercaya oleh Sambo dan Putri Candrawathi untuk mengawal mereka.

"Sementara Kuwat yang merasa orang lama di sana, ingin berkuasa dan lebih dipercaya dari Yosua," kata Deolipa.

Baca Juga: Ada Apa Lagi? Sudah Jadi Tersangka, Sambo dan PC Dilaporkan ke Bareskrim, Ada Oknum Polisi Lagi Terseret

Putri Candrawathi Menangis Menelpon Bharada E

Sebelumnya juga Putri Candrawathi sempat menangis saat menelpon Bharada E.

Bahkan Putri Candrawathi meminta tolong Bharada E untuk segera pulang.

Saat itu posisi Bharada E adalah mengantar makanan untuk anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di sekolah.

Kejadian Putri Candrawathi menelpon Bharada E untuk meminta tolong untuk segera pulang pada 7 Juli 2022 sore.

Hal itu diungkap oleh pengacara Bharada E Deolipa Yumara.

Deolipa Yumara, membongkar kronologi peristiwa di Magelang yang membuat Ferdy Sambo murka kepada Brigadir J.

Kronologi di Magelang dijelaskan Deolipa Yumara berdasarkan keterangan atau sudut padang dari kliennya, Bharada E.

Dheolipa Yumara mengatakan, pada tanggal 7 Juli 2022 sore Bharada E dan Bripka RR diperintahkan membawa makanan untuk anak Ferdy Sambo di sekolah Taruna Nusantara.

Pada saat itulah Bharada E alias Richard Eliezer ditelepon oleh Putri Candrawathi sambil menangis.

“Sekitar jam 5 atau 6 sore, antara itu, ditelponlah oleh bu Putri, bu Putri bilang ‘Richard itu Riki (Brigadir RR) di mana tolong kemari,’ sembari nangis-nangis," ucapnya, dikutip dari Pikiran Rakyat yang melansir dari kanal YouTube TVOne dalam Acara Dua Sisi.

"Putri yang telepon, Richard kemudian ngasih handphone ini ke Riki, diterimalah oleh Riki, kemudian Riki buru-buru sama Richard pulang,” kata Deolipa Yumara menuturkan keterangan kliennya.

Baca Juga: Sambo dan PC Akhirnya Kembali ke Rumah Dinas, Waspada Ada Skenario Lanjutan saat Rekonstruksi, Timsus Harus...

Buru-buru pulang ke kediaman Putri Candrawathi berada, Bharada E dan Bripka RR langsung menuju lantai dua tempat istri Ferdy Sambo berada.

Namun, saat akan menemui Putri Cadrawathi keduanya dihalangi oleh ajudan pribadi keluarga Ferdy Sambo.

“Ada yang namanya Kuat (KM), kemudian 'udah Richard jangan ikut campur' tapi Yoshua (Brigadir J) ada di bawah, karena Richard ini gak mau ikut campur, makanya dia pergi ke bawah,” kata Deolipa Yumara.

Saat ditanyakan langsung kepada Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan bahwa kliennya tidak tahu alasan KM marah-marah.

Bharada E pun kembali ke bawah dan bertemu dengan Brigadir J untuk selanjutnya mengobrol singkat.

“Di bawah saya ketemu Yoshua, tapi gak tau masalahnya apa, tapi Kuat (KM) marah-marah,” kata Deolipa Yumara menuturkan keterangan Bharada E.

Sedangkan Ferdy Sambo posisinya pada saat itu sudah kembali ke Jakarta, memang sebelumnya pada 6 Juli 2022 ia berada di Magelang untuk menghadiri acara.

“Pak Ferdy Sambo itu udah pulang pagi-pagi, (tapi sebelumnya) tanggal 6 (Juli 2022) malam sekitar jam 11 malam sampai jam 1 itu ada acara, yang hadir itu si Daden, si Ferdy Sambo, semuanyalah yang di Magelang, tapi sampai jam 1, selamat wedding anniversary, kemudian jam 1 menjelang jam 2 tanggal 7 dini hari, si Richard dan Yoshua ke bawah untuk tidur,” kata Deolipa Yumara.

Seusai acara, Ferdy Sambo langsung bertolak ke Jakarta pada tanggal 7 Juli 2022 pagi hari.

Kuasa Hukum Brigadir J Laporkan Ferdy Sambo dan Istri ke Bareskrim Polri

Terbaru, kini Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J melaporkan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Briptu Martin Gabe ke Bareskrim Polri dengan tuduhan pengaduan palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 317 KUHP dan/atau Pasal 318 KUHP.

Baca Juga: Hari Ini Dipertemukan dengan Ferdy Sambo, Bharada E Dikhawatirkan Bakal Alami Tekanan Psikologis

"Laporan tersebut sudah diterima dan teregistrasi dengan nomor laporan LP/B/0483/VIII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI, tanggal 26 agustus 2022," ungkap Kamarudin Simanjuntak dalam keterangannya yang dikutip, Senin 29 Agustus 2022, dikutip dari PMJNews.

Kamarudin menuturkan kliennya dituduh melakukan pelecehan seksual, maka supaya tuduhan itu berhenti, pihaknya segera membuat laporan dan menyerahkan beberapa barang bukti bersamaan dengan pelaporan tersebut.

“Barang buktinya yaitu Surat Kuasa, Surat Penghentian Penyidikan untuk kedua Laporan tersebut ditambah dengan rilis berita online, kemudian video dalam flash disk yaitu video dari mantan Kapolres Jakarta Selatan, kemudian Karopenmas, kemudian Benny Mamoto yang menyatakan terjadi kekerasan atau pelecehan seksual dan atau pengancaman maupun tembak menembak," ucapnya.

Sementara itu dihubungi terpisah, Johanes Raharjo yang juga kuasa hukum keluarga Brigadir J menjelaskan terkait pasal 317 KUHP, terlapor PC diduga telah melakukan pengaduan palsu di Polres Jakarta Selatan dengan merekayasa seolah terjadi tindak pidana pelecehan seksual yang terjadi di rumah dinas Jalan Duren Tiga.

"Atas pengaduan palsu tersebut mengakibatkan kehormatan dan nama baik keluarga almarhum Brigadir J terserang," tegasnya

Dalam kesempatan itu Johanes juga menjelaskan terkait pemeriksaan itu PC sebagai Tersangka dugaan tindak pidana Pasal 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP, walaupun ada keterangan dalam BAP nya, yang mengaku adanya pelecehan seksual terhadap PC di Magelang, hal itu, tidak akan mempengaruhi atau merubah sangkaan yang dituduhkan padanya yakni pasal 340 juncto pasal 338 KUHP.

"Keterangan ibu PC merupakan bagian dari haknya sebagai seorang Tersangka, namun perlu diperhatikan bahwa keterangan apapun yang diberikan dalam BAP, nantinya dalam persidangan sebelum memberi keterangan ibu PC akan disumpah. Sehingga konsekuensinya apabila keterangannya tidak benar atau palsu, maka akan memperberat hukuman, bahkan dapat dijerat dengan tindak pidana sumpah palsu (Pasal 242 KUHP). Sebaliknya jika ibu PC memberi keterangan yang sejujur-jujurnya, dan sebenar-benarnya maka dapat meringankan hukuman," jelas Johanes.

Baca Juga: Bharada E dan Sambo Akhirnya Bakal Bertemu saat Rekonstruksi, LPSK Ungkap Kekhawatiran: Jangan-jangan....

Dilanjutkan Johanes jika PC memang benar menjadi korban pelecehan seksual di Magelang, silahkan membuat laporan ke polisi, siapa pelakunya, siapa yang menjadi korbannya tentunya dengan sejujur-jujurnya, jangan ada rekayasa.

"Untuk itu saya percayakan sepenuhnya kepada bapak Kapolri agar kasus kejahatan ini diungkap dengan tuntas seperti apa yang telah diminta oleh Bapak Presiden Jokowi," tutup Johanes.***(Siti Nurjanah/Teras Gorontalo)

Sumber: Teras Gorontalo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini