OJK Sebut Sektor Keuangan Menempati Posisi Kedua Sebagai Target Serangan

- 17 Maret 2022, 16:23 WIB
Ilustrasi. OJK Menyebut Sektor Keuangan Indonesia Rawan Serangan Siber
Ilustrasi. OJK Menyebut Sektor Keuangan Indonesia Rawan Serangan Siber /Pixabay/geralt/

KLIK BANGGAI – Direktur Penelitian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohamad Miftah, menyebutkan bahwa sektor keuangan menempati posisi kedua sebagai target serangan siber.

Terbukti, sepanjang Januari sampai September 2021, sebanyak 21,8 persen serangan siber yang tercatat.

"Sektor keuangan menempati posisi kedua sebagai target serangan siber pada 2021. Meskipun demikian, gangguan dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan siber di sektor keuangan masih menempati posisi tertinggi," kata Miftah dalam webinar "Hybrid Banking Ekosistem" yang dipantau di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 17 Maret 2022.

Baca Juga: PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL: Pemerintah Prioritaskan Dukungan ke UMKM dan Penciptaan Wirausahawan

Baca Juga: Polres Banggai Terima Penghargaan IKPA Terbaik ke Dua Setelah KPPN Luwuk

Ia mencatat selama Januari sampai September 2021 terdapat 920 juta serangan siber di Indonesia atau meningkat hampir dua kali lipat dibanding seluruh 2020 yang sebanyak 495,3 juta serangan.

"Serangan tertinggi pada Mei 2021 sebanyak 186,2 juta kali serangan yang berangsur turun di dua bulan berikutnya," katanya.

Dari seluruh serangan siber yang terjadi, terdapat tiga jenis serangan terbanyak yang terdeteksi di Indonesia yaitu malware sebanyak 58 persen, aktivitas trojan 11 persen, dan pengumpulan informasi target sebanyak 10 persen dari total serangan.

Baca Juga: Balas Amerika, Rusia Juga Beri Sanksi Pimpinan dan Pejabat AS Larangan Masuk Wilayah Ini

Halaman:

Editor: Karman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini