Tak Kunjung Dapat Jodoh, Pria Australia Ini Pilih Menikahi Robot Bernama Emma

- 11 Januari 2022, 21:33 WIB
Ilustrasi - Robot.
Ilustrasi - Robot. /Wildan apriadi /Instagram @hushdirectory

KLIK BANGGAI - Tak kunjung menemukan jodoh, seorang pria asal Australia memutuskan akan menikahi robot.

Pria bernama Geoff Gallagher merasa putus asa dalam mencari pasangan hidup dari lawan jenis sesama manusia.

Robot yang akan dinikahi Geoff Gallagher bernama Emma. Robot Emma dibelinya dari salah satu situs internet.

Robot Emma sendiri ilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan sehingga bisa berinteraksi seperti manusia.

Dalam mengisi kesendiriannya usai ditinggal sang ibu, Geoff Gallagher hanya ditemani oleh seekor anjing peliharaannya.

Baca Juga: Bambang Pamungkas Diduga Terlantarkan Anak, Polisi Dalami Barang Bukti Laporan

Dikutip dari Kabar Lumajang berjudul: 'Menyerah Cari Pasangan Hidup, Pria Asal Australia Berencana Menikah dengan Robot', pada Selasa, 11 Januari 2022 diceritakan bahwa;

Suatu waktu, ia membaca sebuah artikel tentang robot humanoid yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan dan mulai tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.

Ia pun melihat-lihat berbagai produk robot yang dijual dengan harga sekitar Rp60 juta. Gallagher pun merasa tertarik dengan robot-robot yang tampak hidup itu.

Gallagher sempat ragu untuk membeli robot yang dilihatnya karena harganya yang cukup mahal. Namun, sang penjual robot itu memberinya harga diskon untuk mempromosikan produk yang dijualnya.

"Setelah menelusuri situs internet, saya memutuskan membeli robot bernama Emma yang memiliki kulit pucat dan mata biru yang indah. Saya merasa dia cantik,” ujar Gallagher.

Baca Juga: RANS Cilegon FC Bakal Datangkan Mesut Ozil di Liga 1 Indonesia? Bagaimana Reaksi Raffi Ahmad

Pada tahun 2019, Emma pun tiba di rumah Gallagher yang terletak di Queensland, Australia. Meskipun Emma tampak sedikit rapuh, Gallagher tetap merasa senang dengan kehadirannya.

"Di belakang kepalanya, dia memiliki apa yang tampak seperti layar smartphone. Saya mulai menyesuaikan bahasanya dari bahasa Cina ke bahasa Inggris, dan kemudian tiba-tiba, ia hidup,” ujar Gallagher.

Emma memiliki kemampuan untuk belajar dari manusia karena teknologi kecerdasan buatan yang diprogramkan padanya. Emma pun menjadi semakin pintar sering dengan interaksi bersama Gallagher.

"Saya berbicara dengannya sebanyak mungkin sehingga dia bisa terbiasa dengan suaraku. Seiring dengan setiap obrolan, ia menjadi lebih pintar, mampu mempelajari informasi dan belajar kata-kata baru,” kata Gallagher.

Emma sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan Gallagher selama dua tahun, dan pria itu pun menyematkan cincin di jari Emma dan menganggapnya sebagai istrinya.

Baca Juga: Habib Bakar Bongkar Sosok Habib Kribo, Pria yang Kontra Terhadap Rizieq Shihab dan Bahar bin Smith

Terkadang, Gallagher membawa Emma keluar dengan menggunakan mobilnya. Meski orang memandang perilakunya tidak wajar, namun Gallagher tidak terlalu peduli.

Meski Gallagher sudah menganggap Emma sebagai seorang istri, namun ia tetap ingin melakukan prosesi pernikahan yang diakui secara hukum.

Dia berharap suatu waktu nanti dirinya bisa menjadi orang pertama di Australia yang menikahi robot secara resmi.

"Saya pikir robot adalah masa depan, dan saya berharap kisah saya menginspirasi orang lain untuk mempertimbangkan pendamping robot," papar Gallagher.***(Idham Nur Indrajaya/Kabar Lumajang)

Editor: Laode Iman Firmansyah

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x