Pekerja Migran Indonesia Rentan Hukuman Mati, Migrant CARE: Terutama Perempuan

- 23 November 2021, 18:56 WIB
Ilustrasi Pekerja migran Indonesia.
Ilustrasi Pekerja migran Indonesia. //ANTARA/

KLIK BANGGAI - Direktur Eksekutif Migrant CARE Anis Hidayah mengatakan bahwa pekerja migran Indonesia memiliki kerentanan terhadap hukuman mati di luar negeri karena berbagai keterbatasan, seperti hambatan bahasa dan kurangnya akses terhadap representasi hukum di dalam yurisdiksi asing.

"Kerentanan terhadap hukuman mati juga diakibatkan oleh Isolasi sosial, diskriminasi, lemahnya posisi sosio-ekonomi pekerja migran, dan kurangnya akses kepada bantuan konsuler memadai," tutur Anis ketika memberi paparan dalam peluncuran laporan bertajuk Kerja Sampai Mati, dikutip dari ANTARA, Selasa 23 November 2021.

“Di satu sisi, pekerja migran rentan menjadi korban perdagangan manusia yang dipaksa melakukan kejahatan yang berakibat pada hukuman mati,” sambungnya.

Baca Juga: Tubagus Joddy Perlihatkan Gelagat Aneh dalam Penjara, Tubagus Endang Terpukul dengan Kondisi sang Anak

Terutama untuk pekerja migran yang merupakan seorang perempuan. Kaum perempuan memiliki kerentanan kepada kekerasan berbasis gender yang menghantarkan mereka kepada kasus hukuman mati, seperti kasus yang menimpa Darsem binti Dawud Tawar.

Darsem merupakan pekerja migran Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Ia dijatuhi hukuman mati akibat membunuh salah satu kerabat dari pemberi kerja atau majikannya. Pembunuhan tersebut merupakan aksi yang dilakukan oleh Darsem untuk melindungi diri dari upaya pemerkosaan.

Selain itu, pekerja migran Indonesia acap kali tidak mendapatkan situasi peradilan yang adil, sehingga beberapa pekerja migran Indonesia mengalami eksekusi mati di luar negeri, seperti di Arab Saudi, di Malaysia, dan di beberapa negara lainnya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Arti Warna Surat Tilang Warna Biru dan Merah, Jangan Sampai Salah

“Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya, baik bantuan hukum, bantuan konsuler, pendampingan keluarga, hingga diplomasi,” ucap dia.

Halaman:

Editor: Andi Ardin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x