WHO: Resiko Campak Tinggi Akibat Pandemi Covid-19

- 11 November 2021, 11:03 WIB
Ilustrasi, WHO: Resiko Campak Tinggi Akibat Pandemi Covid-19
Ilustrasi, WHO: Resiko Campak Tinggi Akibat Pandemi Covid-19 / Pixabay/Tumisu/

KLIK BANGGAI - Risiko wabah campak tinggi setelah lebih dari 22 juta anak bayi pada 2020 tidak mendapatkan dosis pertama vaksin selama pandemi COVID-19.

menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Laporan kasus campak turun lebih dari 80 persen tahun lalu dibandingkan 2019, namun semakin tingginya jumlah anak-anak yang tidak divaksin membuat mereka menjadi rentan, menurut laporan bersama WHO dan CDC pada Rabu 10 November 2021.

Baca Juga: Banjir Terparah di Aceh Selatan, Belasan Ribu Jiwa Terdampak

Pada 2020, ada sekitar tiga juta lagi anak yang kehilangan kesempatan mendapatkan vaksin. Jumlah itu merupakan peningkatan terbesar dalam dua dekade.

Kondisi itu akhirnya mengancam upaya global untuk membasmi penyakit virus yang sangat menular tersebut.

Baca Juga: Ledakan di Rumah Orang Tua Veronica Koman Aksi Teroris? Ini Kata Polisi

"Jumlah besar anak-anak yang tidak divaksin, wabah campak, temuan penyakit dan diagnostik yang dialihkan untuk mendukung penanganan COVID-19 merupakan faktor yang meningkatkan kemungkinan kematian akibat campak dan komplikasi serius pada anak-anak," kata kepala imuninsasi CDC Kevin Cain.

Campak merupakan salah satu penyakit yang diketahui paling menular, lebih dari COVID-19, Ebola, TBC atau flu. Penyakit itu bisa menjadi berbahaya bagi anak bayi dan anak kecil. Salah satu kemungkinan yang bisa ditimbulkan adalah komplikasi pneumonia.

Baca Juga: Kecelakaan di Bahodopi yang Menyebabkan Kaki Korban Putus Diduga Karyawan IMIP

Halaman:

Editor: Marhum

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah