WHO Sebut Bakal Terjadi Kelangkaan Alat Suntik Vaksin Covid-19 Secara Global di Tahun 2022

- 9 November 2021, 22:40 WIB
Ilustrasi - Jarum suntik terlihat di 'zona merah' di resor kesehatan Priboi [Swash] di kota Yevpatoria di Krimea barat. ANTARA/TASS via Reuters/Sergei Malgavko/pri.
Ilustrasi - Jarum suntik terlihat di 'zona merah' di resor kesehatan Priboi [Swash] di kota Yevpatoria di Krimea barat. ANTARA/TASS via Reuters/Sergei Malgavko/pri. /

KLIK BANGGAI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa memperingatkan bahwa dunia bakal kekurangan 1-2 miliar suntikan vaksin COVID-19 pada 2022 yang juga dapat berimbas pada imunisasi rutin dan mengurangi keamanan jarum suntik.

"Otoritas-otoritas kesehatan nasional harus merencanakan kebutuhan mereka sejak awal untuk menghindari penimbunan, panic buying serta situasi semacamnya yang terlihat di awal pandemi dengan minimnya alat pelindung diri," kata pakar WHO Lisa Hedman, Selasa 9 November 2021.

"Kita bisa mengalami kelangkaan alat suntik vaksin secara global yang dapat memicu masalah serius seperti memperlambat upaya imunisasi juga kekhawatiran tentang keamanannya," katanya dalam konferensi pers PBB.

Baca Juga: Viral! Karena Krisis BBM, Di Daerah Ini Harga Pertalite Eceran Tembus Rp50 Ribu Per Botol

Kelangkaan akan menyebabkan penundaan pada imunisasi rutin, terutama bagi anak-anak dan layanan kesehatan lainnya, juga dapat mendorong pemakaian ulang alat suntik dan jarum suntik, terutama di negara-negara miskin.

Sekitar 6,8 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh dunia, hampir dua kali lipat dari imunisasi rutin, sementara total kapasitas produksi alat suntik imunisasi sekitar 6 miliar per tahun.

Itu artinya bahwa dunia bakal menghadapi kekurangan hingga dua miliar alat suntik tahun depan, kecuali lebih banyak produsen dialihkan untuk memproduksi alat tersebut.

Baca Juga: GAWAT! Indonesia Didesak Batalkan Seluruh Perjanjian dengan Australia, Kenapa?

"Jika kita mengalihkan kapasitas dari satu jenis alat suntik ke jenis yang lain atau berupaya menambah kapasitas alat suntik khusus vaksin, hal itu membutuhkan waktu dan modal," ujarnya.***

Editor: Andi Ardin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah