KLIK BANGGAI - Pakar filsafat Rocky Gerung menyebut media dan jurnalis Indonesia penakut atau tidak berani mengkritik pemerintah.
Selain itu, Rocky Gerung juga menilai bahwa media dan jurnalis Indonesia hanya 'penjilat' kekuasaan.
Hal ini diungkapkannya melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, pada 9 Oktober 2021, seperti dikutip media ini dari Kabar Besuki dengan artikel berjudul Rocky Gerung Sebut Media dan Jurnalis Indonesia 'Penakut' Sekaligus 'Penjilat' Kekuasaan, Ini Alasannya.
Baca Juga: Slamet Ginting Sebut Moeldoko akan Dicopot dari Kepala Staf dan Bakal Digantikan KASAD Andika
Lantas, Rocky Gerung membandingkan jurnalis Indonesia dengan Maria Ressa (jurnalis Filipina) dan Dmitri Muratov (jurnalis Rusia).
Kata Rocky, kedua jurnalis tersebut memperoleh Nobel Perdamaian karena sikapnya yang berani mengkritisi pemerintah di negaranya masing-masing meski bersikap otoriter.
Rocky Gerung memberikan anjuran dengan kalimat satire-nya agar jurnalis Indonesia berlomba-lomba menciptakan 'hoax' agar memperoleh kesempatan berdiri di belakang Maria Ressa ketika diadili.
Baca Juga: CEK FAKTA: Yusril Berhasil Paksa AHY Tanda Tangan, Moeldoko Ambil Alih Ketum Partai Demokrat?
Makna 'hoax' yang dimaksud oleh Rocky Gerung dalam pernyataannya adalah narasi yang berseberangan dengan kepentingan kekuasaan atau pemerintah yang berkuasa.
Artikel Rekomendasi