Hasil Studi Beberkan Temuan Soal Vaksin Pfizer, Hal Ini Bisa Terjadi Setelah 7 Bulan Vaksinasi

- 5 Oktober 2021, 11:54 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer. ANTARA/Pavlo Gonchar / SOPA Images/Sipa via Reuters Connect/pri. (Pavlo Gonchar / SOPA Images/Sipa/SOPA Images)
Ilustrasi vaksin Pfizer. ANTARA/Pavlo Gonchar / SOPA Images/Sipa via Reuters Connect/pri. (Pavlo Gonchar / SOPA Images/Sipa/SOPA Images) /

KLIK BANGGAI - Hasil studi yang diterbitkan di bioRxiv, mengungkap kemungkinan berkurangnya antibodi yang didapat dari vaksin Pfizer-BioNTech setelah 7 bulan vaksinasi.

Dalam studi yang belum secara resmi diterbitkan dalam jurnal medis, peneliti menganalisis sampel darah dari 46 orang dewasa muda atau setengah baya yang sehat setelah mereka menerima dua dosis, dan 6 bulan setelah dosis kedua.

"Studi kami menunjukkan vaksin Pfizer-BioNTech menginduksi antibodi penetralisir tingkat tinggi, tetapi kemudian turun hampir 10 kali lipat dalam 7 bulan," kata para peneliti.

Baca Juga: GAWAT! Vaksin Moderna Terkontaminasi Logam, Perusahaan Farmasi Jepang Angkat Bicara, Ternyata Ini Penyebabnya

Pada sekitar setengah dari orang dewasa yang diteliti, antibodi penetralisir tidak terdeteksi pada 6 bulan setelah dosis kedua, terutama terhadap varian virus corona seperti Delta, Beta, dan Mu.

Antibodi penetralisir hanya bagian dari pertahanan kekebalan tubuh terhadap virus tetapi sangat penting melindungi tubuh terhadap infeksi virus corona.

"Temuan ini menunjukkan pemberian dosis booster sekitar 6 sampai 7 bulan setelah imunisasi awal kemungkinan akan meningkatkan perlindungan," kata para peneliti.

Baca Juga: Mengejutkan, Anak Lelaki Shahrukh Khan Ditangkap Polisi, Ini Kasusnya

Sementara itu, pihak BioNTech seperti dikutip dari Financial Times dan WebMD mengatakan, formula vaksin baru kemungkinan akan dibutuhkan pada pertengahan 2022 untuk melindungi dari mutasi virus di masa depan.

Halaman:

Editor: Andi Ardin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini