Network
KLIK BANGGAI - Bharada E menyampaikan pengakuan mengejutkan setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka penembakan Brigadir J di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo bulan lalu.
Seakan tak ingin memikul beban sendiri, Bharada E mengaku jika tindakan yang diperbuatnya atas dasar instruksi atau perintah.
Pernyataan itu disampaikan Bharada E melalui kuasa hukumnya, Deolipa Yumara.
Deolipa Yumara mengatakan bahwa kliennya sekarang sudah merasa jauh lebih tenang setelah menceritakan fakta sebenarnya.
Baca Juga: Penahanan Ferdy Sambo di Mako Brimob Pengaruhi Agenda Pemeriksaan Komnas HAM, Kenapa?
Sebelum buka suara, Deolipa menilai kliennya tampak diselimuti ketakutan.
"Kalau bicara proses yang paling berwenang adalah penyidik, tapi kami yang ikut prosesnya memang posisi Bharada E ini dari orang individu yang tertekan, galau, dan ketakutan,” bebernya, Senin, 8 Agustus 2022.
“Setelah kita treatment dengan kejiwaan bareng dengan tim penyidik didapat cerita yang lengkap artinya fakta-faktanya disampaikan lengkap," ucapnya.
Lebih jauh Deolipa menuturkan, Bharada E sudah berbicara dari hati dan berdasarkan pengalaman yang dialami.
Baca Juga: Update Kasus Kematian Brigadir J: Polisi Temukan Bukti Baru, Tetapkan Satu Tersangka Lagi
Dalam pengakuannya, Bharada E menerangkan kepada penyidik, perbuatan menghabisi nyawa Brigadir J itu, dilakukan bersama-sama dan atas dasar adanya instruksi, atau perintah.
Menurut Deolipa, pengakuan Bharada E itu diharapkan menjadi petunjuk bagi tim penyidik, untuk menjerat tersangka ‘atasan’ dalam kasus tersebut.
Alasannya, Bharada E tidak mau menanggung beban hukum sendiri dalam kasus tersebut.
“Dari klien kami (Bharada E), dia itu sudah mengaku kepada penyidik. Bahwa dia itu, juga ikut melakukannya (pembunuhan),” ungkapnya.
Baca Juga: Dua Orang Dekat Istri Ferdy Sambo Ditahan di Bareskrim Polri, Ada Apa?
“Tetapi, yang dia lakukan itu (pembunuhan), karena dia diperintah,” tandasnya melansir dari PMJ News.***
Artikel Rekomendasi